Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Tito Sulistio (kedua kiri) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Samsul Hidayat, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI, Hamdi Hassyarbaini, serta Direktur Pengembangan BEI, Hosea Nicky Hogan saat memberikan penjelasan pada jumpa pers di Galeri BEI, Jakarta, Kamis (27/8). Bursa Efek Indonesia (BEI) menemukan ada 14.000 transaksi kena batas bawah auto rejection. Enam Anggota Bursa (AB) dicurigai lakukan short selling. Tito mengaku tak habis pikir ada sejumlah perusahaan raksasa yang mengeruk begitu banyak sumber daya alam di Indonesia tapi mencatatkan sahamnya di luar negeri. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (21/12) ditutup menguat sebesar 22,02 poin atau 0,49 persen menjadi 4.490,68.

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak naik 4,58 poin (0,60 persen) menjadi 775,44.

“Penantian paket kebijakan ekonomi ke delapan oleh pemerintah dan spekulasi akan diturunkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada awal tahun depan menjadi optimisme bagi investor di pasar modal,” kata Analis Raliance Securities Lanjar Nafi di Jakarta.

Selain itu, lanjut dia, bursa saham global yang mayoritas bergerak positif juga menambah sentimen positif bagi indeks BEI. Bursa Eropa dibuka menguat dimana emiten sektor keuangan dan eksportir kembali positif secara bulanan setelah suku bunga AS dinaikan.

Secara teknikal,ia mengatakan bahwa IHSG BEI cenderung bergerak relatif stabil sehingga berpeluang kembali bergerak bervariasi mencoba untuk menguat dengan kisaran pergerakan 4.450-4525 poin pada perdagangan selanjutnya (Selasa, 22/12).

Analis Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang terapresiasi terhadap dolar AS menambah sentimen positif bagi laju pasar saham di dalam negeri.

“Terapresiasinya nilai tukar rupiah juga memberikan dampak tersendiri terhadap pergerakan IHSG, pergerakan IHSG terlihat memiliki peluang menuju resistance level 4.560 poin, IHSG masih memiliki potensi untuk menguat terbatas,” katanya.

Sementara itu, tercatat frekuensi saham di BEI mencapai 168.309 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 2,17 miliar lembar saham senilai Rp2,48 triliun. Efek yang bergerak naik sebanyak 160 saham, turun 113 saham, dan yang bergerak stagnan atau tidak bergerak nilainya sebanyak 87 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Hang Seng naik 36,12 poin (0,17 persen) menjadi 21.791,68, indeks Nikkei turun 70,78 poin (0,37 persen) ke level 18.916,02, dan Straits Times melemah 7,29 poin (0,26 persen) ke posisi 2.845,55.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan