Jakarta, Aktual.com — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar musyawarah daerah (Musda) ke-V bertempat di salah satu hotel di Kendari selama dua hari.
Kegiatan yang akan berlangsung pada 21-22 Desember 2015 tersebut, dibuka oleh Gubernur Sultra, Nur Alam, Senin (21/12) malam.
“Kehadiran MUI diharapkan dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat, sehingga Musda ini harus dijadikan sebagai momentum untuk melakukan evaluasi dan menyusun rencana strategis,” kata Nur Alam, kepada wartawan, saat memberikan sambutan.
Menurut dia, MIU harus memenuhi tiga fungsi yakni sebagai wadah tumbuh kembangnya Islam, tempat melakukan reproduksi para ulama dan sebagai benteng pertahanan moral masyarakat.
“Karena itu, MUI harus selalu kreatif dalam membangun metode perbaikan moral masyarakat dan selalu mendorong upaya silaturahmi antar umat beragama,” katanya.
Pimpinan MUI pusat Basri Bermanda dalam kesempatan itu mengatakan forum musda sangat penting karena berbagai hal ihwal untuk kelangsungan organisasi akan diputuskan bersama.
“Terkait program kerja yang akan disusun harus mampu menangkap aspirasi yang berkembang di masyarakat, mampu mencermati tantangan dan kondisi di masyarakat.
Ia juga mendorong pengurus MUI, untuk menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah, DPRD dan elemen terkait lainnya agar kehadiran MUI bisa benar-benar memberikan pencerahan bagi masyarakat.
Kepala Kanwil Kemenag SUltra Mohamad Ali Irfan mengatakan, MUI haru mampu menumbuhkan fungsi ukhuwah islamiyah, memberikan fatwa dan nasehat kepada umat Islam.
“MUI juga harus mengembangkan fungsi sebagai organisasi yang mewakili umat Islam selalu menjalin hubungan baik antara ulama dan umara guna menyukseskan pembangunan bangsa,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: