Semarang, Aktual.com — Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar, Idrus Marham, menyesalkan sikap sekelompok orang yang selalu mengkritik komisioner Korupsi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jilid IV.
Padahal, lembaga antirasuah dibawah pimpinan Agus Rahardjo Dkk tersebut belum bekerja dan baru dilantik kemarin.
“Ini tradisi politik kita yang jelek. Mari kita terima ini sebagai sebuah keputusan dari proses panjang. Belum apa-apa sudah disoroti dan ultimatum,” ujar Idrus, saat menghadiri Musda DPD II Partai Golkar Jateng di Hotel Semesta Semarang, Selasa (22/12).
Dirinya merasa aneh dengan tradisi politik yang saling ancam mengancam dan mengintai, serta tidak pernah memberikan kepercayakan maupun dukungan kepada pimpinan KPK baru. Misalnya, tidak terpilihnya Johan Budi sebagai pimpinan, bukan suatu alasan untuk tidak memberikan kepercayaan.
Ia menambahkan, menjadi pimpinan KPK memiliki proses seleksi panjang, mulai dari tim pansel hingga seleksi legislatif. Publik diajak untuk memberikan kesempatan kepada pimpinan KPK baru agar bekerja untuk bangsa.
“Kita percayakan kepada mereka. Mereka tahu mana yang terbaik untuk bangsa,” imbuh dia.
Menanggapi revisi undang-undang KPK, menurut Idrus hal itu merupakan perbaikan agar KPK lebih baik kedepannya.
Artikel ini ditulis oleh: