Presiden Joko Widodo (kanan) menyampaikan sambutannya dengan diterjemahkan ke dalam bahasa isyarat oleh petugas (kiri) pada acara puncak peringatan Hari Disabilitas Internasional Tahun 2015 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/12). Presiden Joko Widodo mengatakan dalam sambutannya bahwa negara harus terus hadir untuk melindungi hak-hak para penyandang disabilitas. ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/aww/15.

Jakarta, Aktual.com — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk fokus pada lima indikator dalam menjalankan program-programnya, terutama untuk mendorong pemerataan kesejahteraan rakyat.

“Sering saya sampaikan bahwa kerja kita harus fokus pada lima indikator penting,” kata Jokowi dalam sidang kabinet paripurna di Kantor Presiden Jakarta, Rabu (23/12).

Indikator pertama yang dimaksud yakni pertumbuhan ekononomi, kedua pengendalian inflasi, dan ketiga penanggulangan kemiskinan.

Sementara keempat penyerapan tenaga kerja dan pengurangan pengangguran, kelima masalah kesenjangan atau ketimpangan ekonomi.

“Ini harus terus dimonitor pencapaian indakator itu dari hari ke hari dari bulan ke bulan,” katanya.

Hal itu menurutnya sangat penting karena pada awal tahun depan Indonesia akan memasuka era persaingan ketat yakni Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

“MEA ini adalah kesempatan sekaligus tantangan, kita tidak boleh terus-menerus menjadi jago kandang,” ujarnya.

Ia meminta kepada seluruh jajaran pemerintahan untuk bisa mendorong agar MEA bisa digunakan sebagai instrumen untuk mendorong perkuatan daya saing industri di Indonesia baik BUMN maupun swasta.

“Memperkuat daya saing UMKM kita dan mendorong ekspor kita, kita tidak perlu ragu khawatir yang penting menurut saya, bagaimana yang kurang diperbaiki yang belum baik diperbaiki, belum efisien diefisienkan, yang belum mempunyai daya saing diinjeksi agar mempunyai daya saing yang baik,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan