Jakarta, Aktual.com — Perayaan Natal dan Tahun Baru 2016, oleh-oleh tiwul ‘Yu Tum’ khas Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta mengalami peningkatan permintaan sepekan terakhir ini.
“Permintaan tiwul meningkat sampai 50 persen. Padahal produksi hari biasa hanya 200-250 tumpeng, sehingga (perayaan Natal dan Tahun Baru) kami tingkatkan produksinya,” ujar pemilik toko tiwul ‘Yu Tum’, Slamet Riyadi, Jumat (25/12).
Permintaan yang diminati oleh produsen, ujar Slamet, kebanyakan tiwul dengan rasa gurih yang siap dimakan dengan taburan kelapa parut. Tak hanya rasa gurih, tiwul buatannya itu ada pula rasa manis dengan balutan gula merah.
Dalam satu hari, sambung Slamet, toko miliknya itu mampu menjual ratusan porsi tiwul kecil atau sekitar delapan kuintal gaplek sebagai bahan bakunya. Dalam menjual tiwul, Slamet membandrol harga dari Rp15 ribu-Rp35 ribu per-porsi.
Tiwul yang dijualnya itu, kata Slamet, dapat bertahan selama tiga hari pasca diproduksi. Dalam proses pembuatannya itu, Slamet mengaku tak menggunakan bahan pengawet. Sehingga pembeli dari luar kota bisa membawanya untuk oleh-oleh.
Tak hanya tiwul, kata Slamet, oleh-oleh lainnya yang selalu diminati oleh para wisatwan yaitu gatot, belalang goreng atau belalang bacem.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu