Jakarta, Aktual.com — Menjelang empat hari lagi (31 Desember 2015) diberlakukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), President Junior Chamber International (JCI) Jakarta, Hadi Nainggolan menilai persiapan pemerintah sampai saat ini masih belum optimal. Terutama masalah suku bunga yang terlalu tinggi untuk pengusaha pemula.
“Suku bunga kita untuk menghadapi MEA masih yang termahal dibanding negara lain, apalagi untuk ukuran start up,” kata Hadi usai serah terima jabatan terpilih sebagai President JCI Jakarta di Hotel Balairung, Matraman Jakarta Timur, Minggu (27/12).
Hadi membandingkan, suku bunga UMKM untuk pengusaha pemula di Indonesia mencapai 1,5 persen perbulan, jika dikalkulasikan dalam waktu satu tahun, besaran suku bunga mencapai 18 persen.
Sedangkan bagi negara Singapura dan malaysia yang akan menjadi negara kompotitor Indonesia di MEA, hanya menetapkan suku bunga sebesar 7 hingga 8 persen dalam setahun.
“Untuk star up UMKM kita 1,5 persen perbulan, setahun sekitar 18 persen, kalau dibandingkan denga Singapura dan Malaysia, pertahun hanya sekitar 7 hingga 8 persen mereka,” tutur Hadi.
Untuk itu Hadi berharap agar kebijakan pemerintah mempertimbangkan untuk menurunkan suku bunga, agar para pengusaha bisa kompetitif dan survive dalam MEA.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan