Semarang, Aktual.com – Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI) Edi Sukmoro berharap perlintasan sebidang kecil yang dibuka liar oleh masyarakat agar dihilangkan.
Diingatkan dia, bahaya membuka perlintasan sebidang secara sembarangan. Sebab perlintasan sebidang yang dibuka secara liar itu jelas tidak terjaga.
Edi menceritakan ketika melakukan pantauan di sekitar Stasiun Alastua, Semarang, mendapati banyak perlintasan sebidang atau perpotongan dengan jalan rel yang dibuka secara sembarangan oleh masyarakat.
“Hampir setiap 100 meter ada persilangan (perlintasan liar, red.) yang dibuat sendiri oleh masyarakat. Persilangan itu jelas berbahaya karena pasti tidak dijaga,” kata dia, di Semarang, Minggu (28/12).
Apalagi, kata dia, masyarakat atau pengendara yang melintas tidak mengetahui secara pasti jadwal perjalanan KA atau jam-jam KA akan melintas sehingga sangat membahayakan keselamatan.
“Masinis saya juga tidak berani ‘kenceng’ kalau tahu ada banyak perlintasan liar seperti itu, sedikit-sedikit pasti ‘nglakson’ (membunyikan klakson, red.) takut tiba-tiba ada motor nyelonong,” kata dia.
Edi menjelaskan pengereman KA tidak bisa dilakukan secara tiba-tiba, melainkan membutuhkan jarak tertentu yang cukup jauh agar KA benar-benar bisa berhenti setidaknya 40-60 meter.
“Makanya, jangan lagi ditambahi perlintasan kecil-kecil seperti itu. Upaya sosialisasi juga terus dilakukan. Bahkan, kalau mungkin perlintasan kecil yang sudah ada dihilangkan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh: