Jakarta, Aktual.com — Hasil jajak pendapat secara nasional yang diselenggarakan oleh Sigma Research pada bulan Oktober hingga Desember 2015 menunjukkan, tiga perempat atau 75,3 persen penduduk Indonesia mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Jajak pendapat ini melibatkan 4000 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Djarot Sulistio Wisnubroto, mengatakan, masyarakat yang mendukung pembangunan PLTN memiliki alasan bahwa jenis pembangkit tersebut dapat menghasilkan daya listrik yang besar, sehingga lebih menjamin keamanan pasokan dan dapat memenuhi kebutuhan listrik secara nasional.

“Harga listrik yang lebih murah menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih untuk menerima PLTN,” ujar dia di Gedung BATAN, Mampang, Jakarta, Senin (28/12).

Selain itu, 79,4 persen masyarakat di luar pulau Jawa lebih menginginkan kehadiran PLTN dibandingkan dengan di pulau Jawa yang hanya sebesar 72 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi oleh kondisi kelistrikan di luar pulau Jawa yang sering mengalami pemadaman.

Djarot menambahkan, terdapat sejumlah 78,3 persen penduduk urban menginginkan PLTN dibanding dengan penduduk pedesaan yang hanya 72,3 persen.

“Hasil survei menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk Indonesia menyadari potensi pemanfaatan energi nuklir dan kontribusinya untuk menjamin pemenuhan dan kestabilan pasokan listrik di Indonesia,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan