Jakarta, Aktual.com — Kurs dolar AS menguat terhadap euro di perdagangan New York pada Rabu (30/12) pagi WIB, karena Federal Reserve memutuskan untuk menaikkan suku bunga, sementara bank sentral di Jepang dan Eropa diperkirakan melepaskan stimulus lebih lanjut.
Bank sentral AS pada 16 Desember mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, menandai berakhirnya era pelonggaran kebijakan moneter yang luar biasa.
Mengingat peningkatan yang cukup besar dalam kondisi-kondisi pasar tenaga kerja, para investor memperkirakan bahwa The Fed akan melanjutkan kenaikan suku bunga pada 2016.
Para analis mengatakan perbedaan kebijakan antara The Fed dan bank sentral lainnya telah mendorong arus investasi ke AS dan mendorong greenback menguat.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,21 persen menjadi 98,123 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro melemah menjadi 1,0939 dolar AS dari 1,0976 dolar pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,4829 dolar AS dari 1,4884 dolar. Dolar Australia naik menjadi 0,7302 dolar AS dari 0,7253 dolar.
Dolar dibeli 120,38 yen Jepang, lebih tinggi dari 120,35 yen pada sesi sebelumnya. Dolar naik menjadi 0,9913 franc Swiss dari 0,9878 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,3821 dolar Kanada dari 1,3896 dolar Kanada.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan