Bandung, Aktual.com — PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) dengan Pos Indonesia memperkuat sinergi pemanfaatan sumber daya manusia (SDM) mendukung sektor logistik Indonesia.
“Telkom mendukung sinergi pemanfaatan SDM perusahaan, khususnya untuk sistem aplikasi pendukung bisnis logistik, jasa keuangan dan E-Commerce untuk menjadikan Pos Indonesia sebagai perusahaan logistik yang menjadi ‘Top of Mind’ di mata customer,” kata Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin di Bandung, Kamis (31/12).
Hal ini dibuktikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang dilakukan oleh Direktur Enterprise & Business Service Telkom, Muhammad Awaluddin dengan Direktur Utama PT Pos Indonesia Gilarsi W Setijono di Graha Pos Indonesia Bandung, Selasa (29/12).
Awaluddin mengatakan Telkom akan turut mendukung peranan Pos Indonesia melalui pemanfaatan ICT yang menjadi kompetensi utama Telkom yang memiliki portofolio solusi ICT terlengkap di Indonesia.
ICT itu berupa sistem teknologi informasi berupa platform Dashboard Aplikasi (B2B2C approach) dan sistem otomasi (M2M approach).
“Telkom Group siap mendukung pemenuhan kebutuhan sistem teknologi informasi di Pos Indonesia,” katanya.
Sementara itu Direktur Utama PT Pos Indonesia, Gilarsi mengatakan Pos Indonesia adalah sebuah perusahaan besar atau raksasa yang sedang tertidur sehingga memerlukan ekstra untuk membangunkannya.
Di sisi lain Pos Indonesia mempunyai keunggulan dalam bidang kemapanan jaringan hingga ke pelosok.
“Ini yang menjadi keunggulan yang tidak dimiliki perusahaan lain. Perusahaan yang memiliki kantor hingga ke pelosok desa terpencil adalah Pos Indonesia,” kata Gilarsi.
Namun keunggulan yang luar biasa itu tidak dimanfaatkan dengan baik. Sikap yang benar adalah membangunkan dan menyadarkannya atas potensi yang dimiliki.
Yang sedang dilakukan saat ini, kata dia, adalah menyadarkan Pos Indonesia atas kondisi bisnis yang berkembang sekarang. Dewasa ini, landscape kompetisi sudah berubah. Berkat teknologi, masyarakat mengubah pola surat-menyurat ke bentuk elektronik atau e-mail.
“Surat konvensional kini dianggap sebagai snail mail lantaran geraknya lamban bak siput. Untuk itu perlu ada pendefinisian ulang bisnis inti Pos Indonesia, sehingga mampu bergerak seirama dengan landscape ekonomi atau konteks bisnis dewasa ini,” kata Gilarsi.
Terkait rencana pengembangan di tahun 2016, Awaluddin menyampaikan pada tahap awal Telkom dan Pos Indonesia akan bekerjasama dalam pengembangan Infrastruktur Data Center, DRC, E-Payment untuk mendukung pengembangan Bisnis Jasa Keuangan, Retail, E-Commerce termasuk bisnis logistic with “Efficient way”.
Saat ini Telkom bekerjasama dengan Pos Logistik (anak Perusahaan Posindo) untuk mengembangkan Aplikasi pendukung bisnis inti logistic yang mencakup datawarehouse, aplikasi transportasi, aplikasi finance yang hal ini dapat dikembangkan untuk proses bisnis logistik di Pos Indonesia.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan