Kediri, Aktual.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kediri, Jawa Timur, memiliki dua perahu untuk penanggulangan bencana, salah satunya di kawasan Sungai Brantas.

“Kesiapsiagaan bencana salah satunya banjir bandang dan di Kediri ini memang harus punya perahu di Sungai Brantas,” kata Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar saat peresmian operasional perahu tersebut di bantaran Sungai Brantas Kediri, Sabtu (2/1).

Wali Kota mengatakan manfaat perahu itu bukan hanya dalam penanggulangan bencana saat banjir bandang, melainkan juga bisa dimanfaatkan petugas untuk membantu membersihkan sungai dari beragam sampah.

“Ini banyak yang harus dibersihkan dan tanpa perahu juga sulit. Untuk itu, nantinya juga bisa menggunakan perahu itu,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala BPBD Kota Kediri Syamsul Bahri mengatakan pengadaan perahu itu sudah dilakukan sejak lama dan baru terealisasi saat ini. Perahu itu dibeli dengan harga sekitar Rp190 juta. Selain perahu itu, nantinya masih ada satu perahu karet bantuan dari pusat.

“Semestinya punya dua perahu, dan saat ini satu perahu bantuan dari pusat akhir bulan ini turun,” ujarnya.

Ia mengatakan, adanya perahu itu dinilai akan cukup membantu kerja petugas. Selain perahu, BPBD juga mempunyai beberapa fasilitas lain misalnya mobil rescue, mobil pikap, sejumlah sepeda motor trail, serta sejumlah tenda untuk pengungsi dan dapur umum.

Syamsul mengatakan ancaman banjir bandang di Kediri memang belum terlihat. Ancaman yang sering terjadi justru musibah angin ribut. Sejumlah rumah warga maupun kendaraan rusak akibat sapuan angin tersebut pada akhir tahun lalu.

Untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, baik itu ancaman banjir bandang maupun angin ribut, ia meminta anggotanya untuk selalu berkeliling, terutama saat hujan turun. Mereka memantau di sejumlah daerah yang menjadi langganan bencana.

Syamsul menyebut, mempunyai sekitar 40 anggota, dimana 15 di antaranya adalah pegawai negeri sipil dan lainnya masuk dalam tim reaksi cepat (TRC). Ia berharap, dengan kesiapsiagaan menghadapi bencana, bisa mencegah terjadinya korban akibat bencana alam.

Untuk anggaran dana, Syamsul mengatakan pada 2016 dialokasikan sampai Rp2 miliar. Dana itu dimungkinkan mencukupi untuk penanggulangan bencana.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan