Jakarta, Aktual.com – Belum semua Kopaja bisa segera bergabung dengan manajemen TransJakarta. Dari target 320 unit, saat ini baru sekitar 70-an unit saja yang bergabung. Sebagian pemilik Kopaja masih terkendala urusan keuangan untuk membeli bus baru.
Kondisi itu diakui Kepala Operasi Kopaja Sugiyono. Ujar dia, bus baru merupakan syarat bagi pemilik Kopaja untuk bergabung dengan manajemen TransJakarta. Memakai istilah Sugiyono, tidak semua pemilik unit Kopaja punya ‘kekuatan’ yang sama.
“Kemampuan keuangan pemilik Kopaja kan beda-beda. Jadi yang belum punya (uang) ya nunggu sampai mampu beli,” kata dia, saat dihubungi Aktual.com, di Jakarta, Selasa (5/1).
Saat ditanya berapa biaya yang dibutuhkan pemilik Kopaja untuk membeli satu unit bus baru Kopaja warna biru itu? Sugiyono menyebut angka Rp522 juta. “Dengan uang muka sekitar Rp70 jutaan dan cicilan per bulan Rp11 jutaan,” ujar dia.
Lalu di mana peran Pemprov DKI yang mendorong Kopaja untuk bergabung ke manajemen TransJakarta?
Setelah bus terbeli dan bergabung dengan TransJakarta, barulah Pemprov DKI menerapkan sistem pembayaran rupiah per kilometer. Seperti yang berkali disampaikan Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan bangga.
“Untuk bus ukuran Kopaja dibayar per kilo Rp10.300, sedangkan untuk bus ukuran besar pembayaran per kilometer-nya Rp22.700,” kata dia.
Sebelumnya, 24 Juni 2015 lalu, pengurus Koperasi Angkutan Jakarta (Kopaja) menyatakan siap bergabung manajemen TransJakarta. Beberapa persyaratan harus dipenuhi.
Ketua Umum Kopaja Nanang Basuki mengatakan persyaratan itu antara lain: kendaraan harus laik dengan memiliki pendingin udara (AC), pintu bersensor, sopir bersertifikasi. “Pengemudi karena sudah digaji dia harus bersertifikat yang ditentukan PT Transjakarta,” kata Nanang.
Artikel ini ditulis oleh: