Jakarta, Aktual.co — Tarik ulur kepentingan pengelola Blok Mahakam pasca 2017 mulai mereda, berbagai pihak yang mengatasnamakannasionalisme dan anti asing menyerukan pengelolaan Blok Mahakam 100 persen kePertamina mulai tercerahkan lewat penjelasan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini. Rudi memaparkanbahwa mengelola gas di Blok Mahakam merupakan investasi yang sangat padatmodal dan mempunyai resiko yang sangatbesar, jadi Pertamina harus joint operation dengan KKKS lainnya.
Total E&P Indonesia dan INPEX