Jakarta, Aktual.com — Pejabat dari 24 negara Afrika bertemu di Kamerun bulan lalu dan menyerukan China untuk menghentikan penangkapan ikan ilegal di lepas pantai Afrika Barat. Di beberapa daerah, nelayan China telah memaksa nelayan lokal untuk tidak melaut, serta merampas mata pencaharian mereka.

Mantan nelayan Bisso Frederick, 32, sekarang berprofesi menjadi penjual sandwich di kota Kamerun, di pantai Afrika Barat. Dia mengatakan bahwa dia dan rekan-rekannya terpaksa meninggalkan pekerjaan mereka sebagai nelayan sejak tiga tahun lalu.

Seperti yang dilansir dari VOA-News, Kamis (7/1) Bisso mengatakan mereka telah kehilangan pekerjaan mereka karena nelayan China telah merampas semua sektor perikanan. Dia mengatakan mereka sangat kecewa pada pemerintah Kamerun yang belum bertindak.

Dalam sebuah penelitian pada tahun 2013 oleh kelompok lingkungan hidup internasional, Greenpeacereported bahwa jumlah kapal nelayan Cina yang beroperasi di perairan Afrika melonjak dari 13 di 1985 menjadi 462 pada tahun 2013.

Laporan itu mengatakan ada 114 kasus illegal fishing selama periode delapan tahun di perairan Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Mauritania, Senegal dan Sierra Leone. Dikatakan kapal yang beroperasi tanpa izin atau di daerah terlarang.

Amadi Diop, yang bertanggung jawab atas program untuk budidaya dan memancing di Kemitraan Ekonomi Baru untuk Pembangunan Afrika mengatakan, kegiatan penagkapan ilegal membuat petani ikan Afrika miskin. Selain itu penagkapan ikan ilegal telah merusak lingkungan.

Dia melanjutkan, Afrika mengalami kerugian USD24 miliar pertahun akibat penangkapan ikan ilegal. Dengan iklim yang buruk dan peralatan yang tidak memadai, nelayan lokal tidak mampu menyaingi para penangkap ikan ilegal yang memiliki peralatan modern.

Kepala komisi daerah untuk penangkapan ikan di Teluk Guinea, Emile Essema, mengatakan masalah ini semakin parah karena banyak negara Afrika tidak berinvestasi di sektor perikanan mereka.

Dia mengatakan sektor perikanan masih diabaikan oleh banyak negara-negara Afrika dan itulah mengapa para kepala negara Afrika sedang didorong oleh Uni Afrika untuk mendedikasikan sumber daya untuk meningkatkan budidaya ikan.

Menurutnya sektor perikanan dapat menghasilkan kekayaan, mengatasi krisis pangan dan gizi, menyediakan lapangan kerja bagi jutaan pemuda pengangguran serta mengembangkan negara.

Uni Afrika mengadakan pertemuan di Yaounde bulan lalu untuk membahas masalah tersebut. Dalam pertemuan itu menyerukan negara-negara Afrika untuk berinvestasi pada sektor perikanan dan meningkatkan taraf hidupan lebih dari 90 juta nelayan kecil yang terlibat.

Mereka juga meminta China untuk menghentikan praktek penangkapan ikan ilegal dan berhenti mengambil keuntungan dari lahan perikanan negara-negara Afrika.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan