Menteri BUMN Rini Soemarno berjalan sebelum mengikuti rapat dengan Pansus Pelindo II DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (4/12). Rini memenuhi undangan Pansus untuk memberikan keterangan terkait permasalahan di Pelindo II. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/foc/15.

Jakarta, Aktual.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, jika dirinya berkeinginan agar Perusahaan milik negara di Sektor Pertambangan mampu menjadi pemain pada skala dunia.

Hal ini diungkapkan oleh Rini setelah menyaksikan langsung penandatanganan MOU kesepakatan kerjasama empat BUMN Pertambangan yaitu PT Antam, PT Bukit Asam, PT Timah, dan PT Inalum di kantor Kementerian BUMN, Jumat (8/1).

Rini menuturkan, Kesepakatan kerjasama empat BUMN tersebut meliputi kerjasama di bidang Teknologi Informasi, Logistik dan Pengadaan, Pengembangan Sumber Daya Manusia, Potensi Daerah, Geological Exploration dan Pengelolaan Pertambangan.

“Sinergi antara perusahaan pertambangan kita tentunya bagaimana perusahaan pertambangan kita itu bersama-sama dapat melakukan pengembangan, peningkatan usaha, hilirisasi sehingga perusahaaan pertambangan kita menjadi makin kuat dan menjadi pemain dunia. Pemain dunia yang kita maksud bukan hanya sebagai penyuplai bahan baku, tetapi bagaimana sebagai pemain dunia dapat juga mensuplai produk akhir,” ungkap Rini.

Rini membeberkan, kesepakatan kerjasama yang ditanda-tangani oleh empat BUMN tersebut merupakan langkah awal menuju konsolidasi usaha dalam arti yang sesungguhnya yang akan dikaji oleh suatu komite yang disebut Komite Konsoliasi BUMN Pertambangan berdasarkan Keputusan Nomor SK-250/MBU/12/2015 tanggal 14 Desember 2015.

Disamping mengkoordinasikan, mengkaji dan merumuskan berbagai kerjasama dan sinergi bisnis, Komite tersebut juga diberi tugas untuk mempersiapkan konsolidasi BUMN pertambangan dalam suatu Holding Company.

“Jadi kita sudah bentuk Komite Konsolidasi BUMN yang terdiri dari Komite Pengawas, Komite Eksekutif dan Sekretaris Komite,” bebernya.

Komite Pengawas beranggotakan Menteri BUMN dan beberapa pejabat Eselon I terkait, Sedangkan Komite Eksekutif beranggotakan para Dirut BUMN yang melakukan kesepakatan.

“Dengan harapan lahirnya kerjasama dan komite ini bisa membuat perusahaan pertambangan kita mampu bersaing dan jadi pemain dunia,” tambahnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan