Jakarta, Aktual.com — Dengan berlakunya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang mana di dalamnya adalah persaingan tenaga kerja di sektor informal dan produk perdagangan di tahun 2016 ini, pengamat politik Center of Budgeting Analys, Uchok Sky Khadafi mengatakan, bahwa pemerintah harus menyiapkan regulasi yang melindungi masyarakatnya dalam menghadapi hal itu.
“MEA itu kan berarti menyiapkan kapasitas rakyat, menyiapkan produk yang akan bersaing dan menyiapkan regulasi, supaya tidak jebol. Jebol itu maksudnya apa aja bisa masuk gitu. Supaya bisa menjaga kreatif ekonomi rakyat yang mau tumbuh. Kalau misalnya mereka yang mau tumbuh tiba-tiba yang dari luar datang kan yang mau tumbuh akan mati. Makanya itu yang perlu disiapkan pemerintah, regulasi yang melindungi masyarakatnya,” ucapnya kepada Aktual.com usai diskusi publik “Gaduh Isu Reshuffle, Siapa Mentri yang Tergusur?” di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).
Namun, Uchok melihat jika hal tersebut belum dipersiapkan oleh pemerintah dalam menghadapi MEA.
“Saat ini dimana SDM (Sumber Daya Manusia) kita banyak, pemerintah tidak menyiapkan itu untuk pasar MEA. Dari regulasi, SDM, ekonominya, jaringan itu tidak ada yang disiapin pemerintah,” imbuhnya.
Terkait SDM, Uchok mengkritik kinerja Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan yang tidak mengarahkan hasil pendidikan dari tingkat Sekolah Dasar (SD). Yang pada akhirnya, hal itu SDM Indonesia sendiri akan dihabisi oleh asing.
“Misalnya SDM, SDM kita ini dididik mulai SD, SMP sampe Perguruan Tinggi itu kan gak jelas mau dibuat apa. Harusnya, satu SD itu harus diarahkan mau jadi apa. Harus ada skenarionya dari atas. Sampe sekarang gak jelas, kurikulum juga gak punya. Nah, kita akan habis menghadapi MEA karena kapasitasnya itu akan disikat,” jelas Uchok.
Selanjutnya, soal anggaran pembangunan yang disiapkan pemerintah. Uchok mengatakan jika pembangunan infrastruktur bukanlah uang utama. Dan pembangunan infrastruktur ditujukan untuk menarik para investor untuk menanamkan modalnya.
“Dengan dibangunnya infrastuktur seperti infrastruktur jalan, pembangunan pelabuhan, pembangunan bandara itu semua untuk kepentingan karpet merah MEA, supaya mereka menanamkan modalnya. Gak bisa kayak gitu. Harusnya yang disiapkan dulu itu masyarakatnya, regulasinya, uanganya baru kita siap bersaing dengan MEA,” tandas Uchok.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan