Karyawan meniup terompet bersama-sama saat penutupan perdagangan bursa saham akhir tahun di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (30/12). IHSG sempat menyentuh level tertinggi dalam sejarah pasar modal Indonesia di level 5.518 pada 31 Maret 2015, dan menyentuh level terendah di kisaran 4.120 pada 28 September 2015.Rata-rata nilai transaksi harian saham periode Januari hingga Desember 2015 adalah sebesar Rp 5,77 triliun, atau mengalami pelemahan sebesar 3,98% dibandingkan dengan periode yang sama di 2014, yaitu sebesar Rp 6,01 triliun. Aktual.com/Eko S Hilman

Jakarta, Aktual.com — Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada awal pekan ini langsung merosot 0,68% di pembukaan. IHSG tertekan 30,79 poin ke level 4.515,50.

IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Senin (11/1) diperkirakan akan berada pada rentang support 4.495-4.528 dan resisten 4.561-4.570.

“Piercing line after black marubozu candle bertahan di area middle Bollinger Band (MBB ). MACD bergerak mendatar dengan histogram positif yang naik tipis. RSI, Stochastic, dan William’s mencoba bertahan dari penurunannya. Laju IHSG Diperkirakan akan berada di atas area target support 4452-4468 dan di bawah area target resisten 4557-4578,” ujar analis pasar modal NHKSI, Reza Priyambada di Jakarta, Senin (11/1).

Dikatakannya, mulai adanya aksi beli mencoba mempertahankan laju IHSG dari penurunannya. Meski laju bursa saham global sedang dalam tren bearish namun, diharapkan dapat mereda sehingga mampu membantu laju IHSG dapat melanjutkan potensi kenaikannnya.

“Hati-hati jika kenaikan yang terjadi bersifat sementara seiring belum confirm-nya penguatan di sejumlah laju bursa saham global. Tetap cermati sentimen yang ada pada laju IHSG,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan