Empat aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) menggunakan topeng wajah Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said saat melakukan demonstrasi di depan Istana Merdeka Jakarta, Senin (11/1). Aktivis HMI menyerukan perombakan kabinet kerja untuk perubahan ekonomi dan stabilitas politik di Indonesia. AKTUAL/TINO OKTAVIANO

Jakarta, Aktual.com – Koordinator massa aksi Laskar Nawacita, Arif Putra mengatakan, Mentri BUMN Ribi Soemarno tidak peduli dengan semua aset negara dengan menjual sejumlah aset BUMN ke bursa saham.

“Menteri BUMN Rini Soemarno tidak peduli dengan semua aset negara kita. Bahkan, dia menjual dengan semurah-murahnya aset-aset negara kita terhadap asing melalui bursa saham,” ucapnya di depan Istana Presiden, Jakarta Pusat, Senin (11/1).

Selain penjualan sejumlah aset BUMN tersebut, Rini juga dianggap telah melakukan kongkalingkong dalam perpanjangan kontrak JICT dengan Huntincton Ltd dan pengelolaan pelabuhan Indonesia.

Lanjut Arif, bahwa Rini juga telah membuat suatu proyek yang mengada-ada terkait proyek kereta supet cepat Jakarta-Bandung.

“Rini Soemarno juga terkesan mengadakan proyek yang gak penting dan gak perlu, yaitu kereta super cepat Jakarta-Bandung. Itu gak masuk akal. Karena yang lebih dibutuhkan sebenernya adalah kereta super cepat Jakarta-Surabaya. Ini terkesan dipaksakan. Sehingga, kami menduga bahwa ada keluarga Rini atau orang-orang terdekatnya yang bermain dalam proyek tersebut,” imbuhnya jelas.

Oleh karena banyak hal tersebut, Arif menilai bahwa Rini Soemarno bekerja berdasarkan keuntungan pribadi semata, tidak berdasarkan pada Nawacita.

“Pengelolaan BUMN saat ini sangat bertentangan dengan Nawacita dan Trisakti. Karean BUMN hanya dijadikan alat pragmatis Rini Soemarno untuk mendapatkan keuntungan pribadi semata,” tuturnya.

Untuk itu, Arif mendesak Presiden Joko Widodo untuk segera mencopot Rini Soemarno sebagai Mentri BUMN.

“Pecat dan keluarkan Rini Soemarno daro kabinet kerja sekarang juga, agar pencapaian pembangunan yang bernafaskan Trisakti dan Nawacita bukan hanya slogan semata,” pungkas Arif.

Artikel ini ditulis oleh: