Jakarta, Aktual.com – Warga Bukit Duri yang lokasinya terancam digusur, menegaskan alasan pindahnya mereka. Bukan karena sudah dapat ganti rugi, tapi ternyata karena takut longsor.
Seperti yang disampaikan Afrizon (56) warga RT 15/RW010, pengusiran terhadap warga sebenarnya sudah terjadi sebelum mencuatnya wacana penggusuran Bukit Duri.
Tutur Afrizon, keluarganya dan tetangga-tetangganya dipaksa angkat kaki dari tempat tinggalnya menggunakan alat berat jenis becko yang dikawal anggota TNI dari Kodam.
Dia menunjuk jalan pinggiran Sungai Ciliwung yang diurug menggunakan tanah yang diambil dari Bukit Duri.
“Sampai 5,5 meter yang dikeruk. Bagaimana warga nggak pindah, daripada longsor nanti,” kata dia sambil melempar batu menunjukkan bekas bibir sungai yang sekarang telah menjadi jalan.
Afrizon pun tidak habis pikir ketika kemudian mereka disalahkan jadi penyebab penyempitan aliran sungai. Padahal, kata dia, penyempitan sungai terjadi karena tanah urukan yang diperuntukan sebagai jalan.
“Di sana tanahnya dimajuin terus kita malah yang dituduh bikin penyempitan kali,” ucapnya.
Kondisi yang demikian, ujar dia, jadi penyebab warga memilih hengkang atau menerima tawaran pindah ke rumah susun. “Jadi yang pindah itu karena takut longsor, bukan karena udah dapat ganti rugi,” ujar dia sambil menunjuk sebuah rumah yang dapurnya sudah terpotong sebagian oleh sungai.
Afrizon sendiri mengaku bersama istrinya sudah mengambil keputusan untuk pindah ngontrak di daerah Klender. Sebab rumahnya saat ini sudah tidak layak tinggal, akibat getaran yang ditimbulkan proyek pemasangan turap beton di bibir Sungai Ciliwung.
“Rumah saya itu udah retak-retak. Rumah warga juga retak-retak. Itu bisa lihat sendiri gara-gara pakubumi yang tiap hari diketokin terus. Tiap siang gempa, malem doang nggak ada gempa,” jelasnya.
Saat ditanya alasannya masih bertahan saat ini di Bukit Duri, Afrizon mengaku masih berharap ganti rugi.
“Besok kalau jadi digusur saya nggak perlu melawan. Saya akan mendiami rumah saya. Kena runtuhan bodo amat. Pokoknya saya akan mendiami rumah saya sampai ada ganti rugi,” pungkas Afrizon.
Artikel ini ditulis oleh: