Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk Achmad Baiquni (kanan) didampingi Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat melihat pergerakan saham BBNI sesaat setelah pembukaan perdagangan di BEI, Jakarta, Rabu (25/11/2015).Selama 19 tahun BNI telah mampu mencatatkan pertumbuhan aset 13 kali lipat, yaitu dari Rp34,88 triliun saat IPO menjadi lebih dari Rp450 triliun per September 2015. AKTUAL/EKO S HILMAN

Jakarta, Aktual.com — PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) menargetkan kinerja sampai 2018 dapat menggenjot pengelolaan dana pihak ketiga (DPK), pengucuran kredit, laba, dan pengelolaan aset bertumbuh signifikan.

“Semuanya kami targetkan dapat bertumbuh 20 persen,” tutur Sekretaris Perusahaan, Deddy Triyana, di Jakarta, Selasa (12/1).

Jadi dalam tiga tahun itu, bank yang masuk kategori BUKU (bank umum kegiatan usaha) II itu menargetkan total aset akan mencapai Rp1,1 triliun, penghimpunan DPK sebesar 825,9 miliar, penyaluran kredit Rp826,6 miliar, dan laba bersih sebesar Rp10,8 miliar.

Berdasarkan data keuangan per Juni 2015, total aset Bank Artos Rp730,2 miliar, DPK sebesar Rp562,5 miliar, penyaluran kredit sebesar Rp488,8 miliar dan laba bersih senilai Rp552 juta.

Sementara itu, rasio-rasio keuangan Bank Artos per Juni 2015 tercatat cukup sehat, seperti CAR sebesar 18,31 persen, NIM sebesar 5,5 persen, LDR hanya 87,6 persen dan NPL mencapai 2,92 persen.

“Jadi kinerja kami masih tumbuh positif,” tegas dia. “Dan kami optimis itu tercapai, karena rata-rata pertumbuhan perusahaan saat ini di atas industri perbankan,” imbuhnya.

Untuk mencapai aset yang tinggi itu, perseroan memang gencar mengucurkan kredit. Pihaknya pun lebih menyasar ke segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Sisanya baru menyasar ke segmen korporasi.

“Penyaluran kredit ARTO saat ini masih besar di sektor UMKM sebesar 70%. Tahun ini dan tahun depan, kami akan tetap bermain di sektor UMKM,” pungkas dia.

Laporan: Bustomi

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan