Jakarta, Aktual.com — Terlepas dari pengaruh memburuknya kondisi ekonomi global, kinerja perbankan syariah pada tahun 2015 secara umum mengalami penurunan drastis.
Berdasarkan keterangan Deputi Komisioner Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Irwan Lubis, perihal itu disebabkan terjadi kesalahan dalam penerapan strategi untuk meningkatkan performa dalam ‘kue syariah’ dari market share.
“Kinerja bank syariah agak kurang di 2015 karena penerapan strategi market share,” jelas Irwan Lubis, pada acara seminar Konglomerasi Jasa Keuangan Indonesia di Shangri-La Hotel, Jakarta, Rabu (13/1)
Menurutnya, dalam upaya peningkatan kinerja pada tahun ini, OJK akan mendorong terhadap strategi bisnis secara sinergis antara bank syariah dan konvensional sehingga bisa tumbuh secara bersama.
Selain itu, upaya mendorong peningkatan kinerja, OJK juga akan mengupayakan peningkatan modal pada perbankan syariah, serta peningkatan pada sumberdaya manusia agar mempunyai kapasitas tinggi dan kemampuan mengendalikan resiko lebih baik.
Dia berharap perbankan syariah pada tahun ini mampu mencapai pertumbuhan hingga 5 persen.
“Kita akan mendorong meningkatkan modal perbankan syariah, mendorong SDM agar mampu mengendalikan risiko dengan lebih baik. Impian kami agar perbankan syariah bisa capai 5 persen dari total aset industri,” pungkasnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan