Bandung, Aktual.co — Banyak pendaki yang memandang sebelah mata gunung-gunung di daerah Bandung. Ada saja alasan yang dipakai sehingga gunung-gunung di Bandung menjadi prioritas kedua atau bahkan ketiga dalam setiap rencana pendakian.
Sebut saja gunung-gunung di Bandung yang tingginya tidak sampai 3.000 meter di atas permukaan laut (mdpl). Sehingga, pendaki lebih memilih gunung lain di Pulau Jawa. Padahal, tidak ada aturan baku dan tertulis yang mengatakan, bahwa seorang pendaki dianjurkan mendaki gunung di atas ketinggian 3.000 meter diatas permukaan laut.
Alasan lain yaitu kurangnya literasi soal gunung-gunung di Bandung. Alhasil, wawasan publik soal gunung di Bandung pun minim.
Namun, hal itu tak berlaku bagi komunitas Jelajah Gunung Bandung (JGB). Sejak terbentuk, sekitar dua tahun lalu, JGB kerap berpetualang di gunung-gunung Bandung. Hingga akhirnya, JGB menggelar gathering.
Pepep, salah satu penggiat JGB mengatakan, gathering perdana JGB dilangsungkan tahun lalu, di Tegal Panjang. Nah, untuk gathering tahun ini, JGB mengambil lokasi di Gunung Kendang, Kabupaten Bandung. Acara tersebut digelar dua hari, mulai 10 hingga 11 Mei 2014.
Ngaruwat gunung menjadi penting di tengah massifnya eskplorasi gunung hutan menjadi budaya populer. Selain menjadi wadah silaturahmi penggiat alam bebas, gathering JGB II disisipi pemahaman soal konservasi. Jadi, naik gunung tidak sekedar naik, tapi juga harus melestarikan alam.
Di temu akbar JGB II, program konservasi dilakukan melalui bersih-bersih gunung. Jadi, tidak boleh ada sampah yang tertinggal. Semua harus dibawa kembali ke kota.
Artikel ini ditulis oleh:
Warnoto