Jakarta, Aktual.com – Proyek pembangunan light rail transit (LRT) koridor Kelapa Gading – Kebayoran Lama, akhirnya ditunda.
Kali ini, Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beralasan penundaan terpaksa dilakukan karena ‘mengalah’ oleh proyek kereta cepat Jakarta-Bandung di bulan Juni-Juli. Ahok mengaku tidak mau ada ‘overlapping’.
Padahal, awalnya Ahok sesumbar LRT koridor Kelapa Gading-Kebayoran Lama akan dikebut untuk digunakan untuk Asian Games 2018 nanti.
Jika sekarang Ahok menyebut penundaan LRT Kelapa Gading-Kebayoran Lama karena ada proyek kereta cepat, sebelumnya dia justru menyalahkan BUMD DKI PT Jakarta Propertindo yang diserahkan proyek itu.
Ahok menganggap Jakpro, yang di APBD DKI 2016 ini dianggarkan dapat Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) paling besar hingga Rp2,95 triliun, lambat bangun LRT.
Padahal di anggapan Ahok, Jakpro harusnya tak lagi temui masalah saat garap LRT. Mengingat sudah dilakukannya kajian studi trase. “Jakpro aneh-aneh juga,” kata Ahok, akhir Desember lalu.
Lagipula, tugas Jakpro terkait pembangunan sarana dan prasarana terkait penyelenggaraan Asian Games hanya tersisa mengerjakan LRT di jalur itu dan tempat pembuangan sampah modern (ITF) di Sunter saja.
Setelah sebelumnya para petinggi Jakpro melayangkan ‘bendera putih’ untuk menggarap renovasi Velodrome di Rawamangun, Jakarta Timur. Begitu juga untuk pembangunan Wisma Atlet di Kemayoran juga batal, setelah tidak dapat lampu hijau dari DPR RI.
Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Heru Budi Hartono beberapa waktu lalu juga sudah mengakui kalau Jakpro akhirnya memang hanya fokus bangun LRT Kelapa Gading-Kebayoran Lama dan pembangunan ITF di Sunter saja.
Tapi dengan ditundanya LRT sekarang, alhasil Jakpro hanya melakukan proyek sampah saja. Dengan pengajuan PMP tetap Rp2,95 triliun. Hebat Pak Ahok?
Artikel ini ditulis oleh: