WHO mengatakan lebih dari 40 persen penduduk dunia masih tak memiliki akses ke bahan bakar masak yang bersih dan teknologi di rumah mereka. Perempuan dan anak-anak adalah yang paling beresiko terhadap polusi udara rumah tangga, kata WHO.
“Polusi udara mengancam kita semua, tapi orang yang paling miskin dan paling tersisih memikul beban besar,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. “Jika kita tidak melakukan tindakan mendesak mengenai polusi udara, kita takkan pernah bisa mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.”
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara