Jakarta, Aktual.com — Selasa besok (26/1), pemerintah akan melelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dengan jumlah indikatif sebesar Rp4 triliun. Untuk itu, pelaku pasar semestinya mengamati laju rupiah yang diprediksikan bakal bersentimen positif.

“Kami berharap penguatan pasar obligasi dapat berlanjut. Terutama jika rupiah dapat bertahan positif seiring dengan harga minyak dunia yang masih naik dan membuat dollar AS melemah,” kata analis PT NH Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada dalam analisis hariannya, Senin (25/1).

Namun demikian, kata dia, para pelaku pasar perlu juga mewaspadai jika sentimen yang ada kurang mendukung penguatan harga obligasi, sehingga akan muncul peluang pembalikan arah melemah.

“Kami berharap investor juga dapat mempertahankan aksi belinya agar tidak terjadi pembalikan arah pasar obligasi dan tetap mewaspadai setiap sentimen yang dapat mempengaruhi perdagangan obligasi,” tegas dia.

Kata dia, laju harga obligasi pada pekan ini sendiri akan bergerak pada rentang 45-90 basis poin. “Untuk itu, tetap cermati perubahan dan antisipasi sentimen yang ada,” lanjut Reza.

Adapun seri-seri sukuk yang akan dilelang tersebut adalah sebagai berikut:

1. Seri SPN-S13072016 dengan pembayaran imbalan secara diskonto dan jatuh tempo pada 13 Juli 2016.

2. Seri PBS006 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,25 persen dan jatuh tempo pada 15 September 2020.

3. Seri PBS009 dengan pembayaran imbalan sebesar 7,75 persen dan jatuh tempo pada 25 Januari 2018.

4. Seri PBS011 dengan pembayaran imbalan sebesar 8,75 persen dan jatuh tempo pada 15 Agustus 2023.

5. Seri PBS012 dengan pembayaran imbalan sebesar fixed rate dan jatuh tempo pada 15 November 2031.

Artikel ini ditulis oleh:

Arbie Marwan