Gedung BNI Pusat (foto: istimewa)
Gedung BNI Pusat (foto: istimewa)

Jakarta, Aktual.com — Di tengah kondisi perlambatan pertumbuhan ekonomi global sepanjang tahun 2015, namun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mengklaim mampu mengoptimalkan fungsi intermediasi ke berbagai segmen usaha dengan ditandai naiknya penyaluran kredit.

Direktur Utama PT BNI, Achmad Baiquni mengatakan, sepanjang tahun lalu pertumbuhan kredit meningkat 17,5 persen atau sebesar Rp326,1triliun dibanding tahun 2014 hanya sebesar Rp277.6 triliun.

“Tahun lalu, ditengah kesulitan ekonomi, kredit BNI mengalami pertumbuhan 17,5 persen, itu didukung oleh biaya dana dan perkuatan modal,” kata Baiquni di Gedung BNI Jakarta, Senin (25/1).

Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai sebesar 18.0 persen atau dari jumlah Rp313.9 triliun pada 2014 menjadi Rp370.4 triliun, sedangkan perkuatan dana Capital Adequacy Ratio (CAR) menjadi 19,5 persen dari tahun 2014 hanya sebesar 16,2 persen.

Dengan demikian aset Perseroan di tahun 2015 tumbuh hingga 22,1 persen atau menjadi Rp 508.6 triliun dibanding tahun 2014 hanya sebesar Rp416.6 triliun.

Baiquni menambahkan, yang menjadi kunci keberhasilan BNI tersebut karena mampu mengoptimasi peluang di sektor-sektor ekonomi potensial.

“Kami bersyukur dalam situasi perekonomian yang penuh tantangan, kinerja BNI sepanjang tahun 2015 terus menguat, peningkatan kredit dan DPK BNI berhasil tumbuh diatas rata-rata industri perbankan, dengan tetap memperhatikan pengelolaan resiko yang semakin baik,” pungkasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan