Ratusan warga eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) turun dari KRI Teluk Banten 516 di Dermaga Mako Kolinlamil, Jakarta, Rabu (27/1/2016). Sebanyak 712 warga eks Gafatar dipulangkan dari Pontianak ke Jakarta, untuk kemudian dikembalikan ke daerah masing-masing di Sumatra, Jawa Barat dan Banten.

Jakarta, Aktual.com — Sebanyak 1.281 mantan anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan melalui Semarang untuk gelombang kedua tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang.

Rombongan eks-Gafatar tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Rabu (27/1), sekitar pukul 18.30 WIB, dengan menumpang KM Dharma Ferry 2 dengan didampingi perwakilan dari Pemerintah Kabupaten Ketapang.

Kepala Dinas Sosial dan Transmigrasi Kabupaten Ketapang M. Noor yang mengantarkan rombongan menyebutkan sebanyak 1.281 eks-Gafatar itu, terdiri atas 860 orang dewasa, 329 anak-anak, dan sebanyak 92 bayi.

“Bersama dengan rombongan eks-Gafatar, terdapat juga sebanyak 19 sepeda, 39 sepeda motor, dan lima unit mobil milik eks-Gafatar yang ikut diangkut menuju ke Pelabuhan Tanjung Emas,” katanya.

Langkah selanjutnya, kata dia, rombongan eks-Gafatar dari Ketapang itu akan dibawa ke Asrama Haji Donohudan, Boyolali, untuk mendapatkan pembinaan sebelum dikembalikan ke tengah-tengah masyarakat.

“Kami sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk selanjutnya membina mereka (eks-Gafatar) ini. Dikembalikan ke jalan yang benar sesuai dengan anjuran pemerintah,” katanya.

Noor mengakui tidak semua rombongan eks-Gafatar dari Ketapang yang dibawa ke Pelabuhan Tanjung Emas itu berasal dari Jawa, sebab ada pula yang berasal dari Sumatera Utara, dan daerah-daerah lainnya.

“Mereka ada yang berasal dari Medan, dan sebagainya. Namun angkutan dari Ketapang ke Medan kan memang tidak ada. Makanya, dipulangkan melalui Semarang dulu untuk selanjutnya dibina,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara