Surabaya, Aktual.com — Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan (Pergizi Pangan) Indonesia mengatakan konsumsi pangan hewani masyarakat di Indonesia masih dinilai di bawah rata-rata konsumsi pangan hewani masyarakat ASEAN.

Kebiasaan mengkonsumsi beragam makanan bergizi masih rendah, khususnya konsumsi buah, sayur, dan pangan hewani seperti ikan, telur, daging, dan susu, kata Ketua Umum Pergizi Pangan Indonesia, Prof. Hardinsyah seusai menghadiri seminar gizi di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Sabtu (6/2).

Ia mengatakan, bahwa Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai persoalan gizi yang mengakibatkan badan kecil atau kurus, pendek, gemuk hingga obesitas, serta anemia pada usia balita maupun usia sekolah dan remaja.

“Data ini diperkuat oleh laporan Survey Diet Total 2015 yang menunjukkan bahwa rata-rata konsumsi sayur dan buah penduduk Indonesia hanya mencapai 57,1 gram dan 33,5 gram per orang per hari,” paparnya, kepada wartawan.

Menurut laporan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2010, terlihat bahwa 93,5 persen penduduk Indonesia berusia diatas 10 tahun berperilaku konsumsi sayur dan buah yang kurang. Hanya 6,5 persen penduduk yang sudah cukup mengkonsumsi sayur dan buah.

“Jawa Timur sendiri mencatat prevalensi penduduk berusia kurang lebih 10 tahun yang berperilaku kurang konsumsi sayur dan buah mencapai 95,4 persen, naik dari prevalensi 2007 sebesar 90,7 persen dan lebih tinggi dari prevalensi nasional,” tuturnya.

Oleh karena itu, pihaknya berupaya memberikan edukasi untuk turut meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi seimbang juga mensosialisasikan pesan-pesan gizi kepada masyarakat luas.

Di sisi lain, Corporate Affairs Head Sarihusada, Arif Mujahidin pun berupaya mendukung penyebarluasan pengetahuan mengenai gizi kepada masyarakat luas.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 tersebut terdiri dari berbagai aktivitas karena masyarakat memiliki peran penting bagi peningkatan kesadaran akan gizi seimbang.

“Rangkaian kegiatan peringatan Hari Gizi Nasional 2016 oleh Pergizi Pangan Indonesia dan Sarihusada, terdiri dari kegiatan edukasi gizi yang mencakup edukasi gizi melalui konsultasi gizi dan permainan gizi, workshop memasak makanan sehat, serta aneka hiburan,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara