Jakarta, Aktual.com — Ketua Umum Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Sulistiyo, menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat luas jika selama tiga hari terakhir perjalanannya terganggu oleh aksi unjuk rasa ribuan guru honorer yang memperjuangkan hak-haknya.
Aksi ribuan guru yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) diketahui berlangsung sejak Rabu (10/2) hingga hari ini. Mereka menuntut pemerintah menepati janji, mengangkat guru honorer menjadi pegawai negeri.
Melalui akun twitternya @Sulistiyo_PGRI, Sulistiyo mengatakan bahwa ribuan guru honorer ingin disapa, didengarkan aspirasinya sekaligus diakui pengabdiannya sebagai anak bangsa yang selama ini telah bekerja keras.
“Mereka telah dijanjikan oleh Menpan untuk diangkat lalu dibatalkan. Mereka bertanya mengapa demikian? Jawablah,” kata Sulistiyo sebagaimana dikutip Aktual.com, Jumat (12/2).
“Tengoklah, diantara terik, hujan, meninggalkan keluarga, urunan, tidur sedapatnya, makan semampunya. Dengarkan!,” sambungnya.
PGRI berharap ribuan guru honorer diberikan solusi atas aspirasi yang disampaikan ke Istana Negara. Bagaimanapun mereka selama ini telah mendidik anak-anak bangsa.
“Mereka bukan pemberontak, jangan berikan kawat berduri, berikan hati, beri ruang dialog,” kata dia.
“Malulah kita, 3 hari ini ruang2 kelas kosong, anak2 tdk dpt diajar, kantor tdk terurus, mrk jd ditunggu keluarga,” lanjut Sulistiyo.
“Air mata mrk sudah kering, yg tersisa a/ Asa pd pemimpin negeri ini. Anda akan dikenang. Berbuatlah u/ kebaikan,” demikian Anggota DPD RI asal Jawa Tengah ini.
Artikel ini ditulis oleh: