Jakarta, Aktual.com – Rencana penghapusan bahan bakar minyak (BBM) berjenis premium yang diucapkan oleh Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) beberapa waktu lalu dianggap wacana yang akan makin menyengsarakan rakyat kecil yang notabenenya sangat membutuhkan bahan bakar tesebut yang tergolong lebih murah ketimbang bahan bakar lainnya.

Budi (41), seorang supir taksi yang biasa memarkirkan taksinya di bandara Soekarno-Hatta mengganggap bahwa bilamana wacana tersebut adalah bentuk ketidakpedulian Ahok terhadap orang kecil.

“Bukan hanya saya, ya semua orang kecil pasti butuh itu (premium). Ya kalau diilangin namanya sudah gak peduli lagi,” ucapnya kepada Aktual.com, Duren Sawit, Jakarta Timur, Rabu (17/2).

Lanjut Budi, dengan dihapuskannya premium di Jakarta sama dengan kebijakan yang membunuh keluarganya pelan-pelan.

“Pendapatan paling Rp100 ribu se hari paling banyak. Ya kalau di suruh pakai pertalite, bisa kepotong Rp 50 ribu. Keluarga saya makan apa duit segitu?” tanyanya heran.

Budi menegaskan, kebijakan Ahok tersebut bila diteruskan akan mengundang kemarahan masyarakat kecil khususnya para supir taksi. Dan akan melakukan mogok besar-besaran yang akan melumpuhkan kota Jakarta.

“Ini bom waktu, lihat aja kalau seluruh supir taksi demo bisa lumpuh jakarta. Jangan coba-coba nentang rakyat,” pungkasnya pagi ini.

Artikel ini ditulis oleh: