Solo Aktual.co —Sebanyak 24 siswa sekolah menengah pertama (SMP) di Solo tidak mengikuti Ujian Nasional (UN) 2015 dengan alasan sakit, mengundurkan diri, dan tanpa keterangan.

Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Olahraga Pemkot Surakarta Bambang Wahyono mengatakan pada hari pertama pelaksanaan UN tercatat sebanyak 12 siswa tidak hadir, hari kedua ada sembilan siswa tidak hadir, dan ada tiga pelajar menyatakan mundur.

Ia mengatakan pelaksanaan UN tingkat SMP/MTs yang dimulai tanggal 4-7 Mei 2015 ada dua pelajar yang tidak mengikuti UN tanpa keterangan. Sedangkan yang telah menyatakan mundur ada tiga anak. Untuk yang sakit, hari pertama ada tujuh anak, dan hari keduanya telah berkurang menjadi empat anak.

“Siswa yang menyatakan mundur tidak mungkin mereka akan ikut ujian. Namun untuk siswa yang tak hadir tanpa keterangan masih mungkin untuk ikut ujian pada saat ujian susulan,” katanya, Rabu (6/5).

Bambang menyatakan siswa yang mengundurkan diri tersebut telah membuat surat pernyataan, sehingga sekolah bisa memiliki keterangan yang pasti atas ketidakhadiran siswa tersebut.

“Tentunya ketiga siswa yang mengundurkan diri tersebut sudah dinyatakan tidak lulus dalam UN, namun untuk kelulusan semua terserah pada sekolah masing-masing,” katanya.

Sementara Kepala Seksi Kurikulum Dispendikpora Pemkot Surakarta Waliyono mengimbau sekolah agar bisa melakukan kunjungan ke rumah siswa (home visit) yang tidak hadir ujian. Terutama bagi siswa yang sakit, dengan begitu sekolah dapat memperkirakan kapan anak tersebut bisa menghadiri ujian. Ini pun berlaku bagi anak yang tidak hadir ujian tanpa keterangan.

Ketika anak yang tidak hadir tersebut karena sedang ada permasalahan, Waliyono mengharapkan para orang tua agar memberikan dukungan kepada anaknya untuk menghadiri ujian. Sebab sangat disayangkan ketika anak sudah belajar selama tiga tahun dan harus berhenti sebelum ujian.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid