Surabaya, Aktual.com —Pelindo III akan membangun pelabuhan sebagai full handling terminal dengan strategi transformasi teknologi atau full information and communication technology based system.
Direktur Utama PT Pelindo III Djarwo Surjanto, mengatakan program yang akan menghabiska dana sebesar Rp1 triliun tersebut bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pelabuhan sekaligus untuk menekan angka kebocoran pendapatan hingga nol, serta penghematan biaya dan tenaga kerja.
“Seperti kita tahu bersama, selama ini masih ada kebocoran-kebocoran akibat budaya ‘tahu sama tahu’ di lapangan. Setelah sistem ini berjalan, semua itu akan hilang yang kemudian berdampak pada peningkatan pendapatan Pelindo,” kata Djarwo, (5/3).
Menurut Djarwo, dengan sistem yang terkonseksi ke semua lini tersebut, segala hal terkait proses di pelabuhan akan terpantau.
“Misalkan saja customer ingin tahun kontainernya dimana, kita bisa langsung tahu posisinya di mana, bagaimana administrasinya, berapa cost yang harus dibayar, dan sebagainya. Selain lebih efisien, semua pelayanan juga bisa dipantau sepanjang waktu sehingga petugas di lapangan tidak bisa main-main lagi.” lanjut Djarwo.
Adapaun dana sekitar Rp1 trilun tersebut, tambah Djarwo, akan diambil dari hasil laba Pelindo. Sampai sejauh ini, sudah terserap sekitar Rp 250 juta untuk keperluan konsultan, pengadaan hardware, data center dan sejumlah keperluan lain.
Pelindo III punya master plan pengembangan teknologi ini sejak tahun 2015. Dan sekarang, penerapannya sudah mencapai tahap dua bagian utama, yakni front end dan back end. Aplikasi pada front end, diantaranya berupa aplikasi petikemas, nonpetikemas, dan aplikasi jasa pelayanan kapal dan sebagainya.
Sedangkan back end, akan diterapkan aplikasi ERP produk dari SAP (sistem yang mengintegrasikan berbagai bagian dari proses bisnis). Ada 8 modul yang akan diaplikasikan, termasuk pengelolaan SDM, keuangan, fasilitas dan sebagainya.
Selain bakal terkoneksi di semua cabang pelabuhan di bawah Pelindo III, sistem ini juga bisa terkoneksi dengan instansi lain, termasuk bea cukai dan sebagainya yang juga bisa memanfaatkannya untuk pengamanan dan pengawasan. Tak hanya itu, sistem tersebut juga bisa terkoneksi dengan operator pelabuhan lain, termasuk Pelindo I, II, dan Pelindo IV.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby