Jakarta, Aktual.com — Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa kinerja ekspor Indonesia pada Februari 2016 mengalami peningkatan sebesar 7,80 persen atau menjadi 11,30 miliar dolar Amerika Serikat jika dibandingkan Januari lalu yang tercatat sebesar 10,49 miliar dolar AS.

“Ekspor mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan Januari 2016 lalu, untuk sektor nonmigas naik 8,67 persen sementara migas naik 0,47 persen,” kata Kepala BPS Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa.

Suryamin mengatakan, jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015, maka kinerja ekspor Februari 2016 mengalami penurunan sebesar 7,18 persen dimana pada saat itu total ekspor baik migas maupun nonmigas mencapai 12,17 miliar dolar AS.

Menurut dia, ekspor nonmigas tercatat mencapai 10,19 miliar dolar AS atau mengalami kenaikan sebesar 8,67 persen dibanding Januari 2016 yang tercatat sebesar 10,19 miliar dolar AS. Namun dibandingkan dengan Februari 2015, menurun 2,25 persen dari sebelumnya 10,42 miliar dolar AS.

“Share ekspor industri pengolahan mencapai 76,93 persen atau senilai 8,69 miliar dolar AS, diikuti tambang dan lainnya sebesar 11,31 persen atau senilai 1,28 miliar dolar AS,” katanya.

Sementara untuk migas, share tercatat sebesar 9,85 persen atau senilai 1,11 miliar dolar AS dan pertanian sebesar 1,91 persen atau sebesar 216,23 juta dolar AS.

Peningkatan ekspor nonmigas terbesar pada Februari jika dibandingkan dengan Januari 2016 lalu terjadi pada perhiasan permata sebesar 153,80 persen atau menjadi 593,7 juta dolar AS. Sementara penurunan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar 4,44 persen atau menjadi48,7 juta dolar AS.

Negara tujuan ekspor terbesar Indonesia adalah Amerika Serikat, dimana pada Februari 2016 ekspor mencapai 1,15 miliar dolar AS, diikuti Jepang senilai 1,11 miliar dolar AS dan Tiongkok sebesar 945,1 juta dolar AS.

“Sementara untuk ekspor ke Uni Eropa dengan 27 negara sebesar 1,11 miliar dolar AS,” kata Suryamin.

Secara kumulatif periode Januari-Februari 2016, ekspor Indonesia tercatat senilai 21,78 miliar dolar AS atau mengalami penurunan sebesar 14,32 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2015 lalu.

Hal tersebut juga diikuti dengan kinerja ekspor nonmigas yang juga mengalami penurunan sebesar 9,89 persen atau menjadi sebesar 19,56 miliar dolar AS.

Jika dilihat dari provinsi asal barang, pada periode yang sama ekspor dari Provinsi Jawa Barat dengan nilai mencapai 3,95 miliar dolar AS atau 18,13 persen, diikuti dengan Jawa Timur senilai 3,10 miliar dolar AS atau 14,25 persen dan Kalimantan Timur senilai 2,21 miliar dolar AS atau 10,13 persen.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Arbie Marwan