Ia mengatakan nantinya di setiap armada Koridor I BRT Transsemarang akan ada dua macam bahan bakar yang bisa digunakan, yakni solar (BBM) yang merupakan bahan bakar biasanya dan gas.

Sejauh ini, Ade mengatakan BLU Trans Semarang konsisten dalam memantau kadar emisi gas buang dari armada BRT Transsemarang dengan melakukan pengecekan di masing-masing koridor secara berkala.

“Kami secara berkala melakukan pengecekan emisi gas buang armada BRT Transsemarang. Ya, untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat tentunya dengan meminimalkan tingkat emisi,” katanya.

Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beberapa waktu lalu juga bertemu dengan perwakilan dari Pemerintah Kota Toyama, Jepang, untuk menindaklanjuti nota kesepahaman bidang energi.

Setidaknya ada tiga program kerja sama energi, kata Hendi, sapaan akrab Hendrar Prihadi itu, yakni konversi BBM ke BBG pada BRT Transsemarang, pembangunan “solarcell” di sekolah, dan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) mikrohidro.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara