Jakarta, Aktual.com — Serikat Rakyat Miskin Indonesia (SRMI) dan ratusan warga Jakarta dari beberapa ormas mendatangi Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (19/4). Mereka menyampaikan aspirasi terkait penolakan pelaksanaan reklamasi di Pantai Utara Jakarta dan penggusuran secara represif oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta.
“Kedatangan kami ingin mengadu ke DPRD agar memperhatikan nasib rakyat Jakarta. Kita tahu, sepanjang 2016, Ahok telah beberapa kali menggusur warga Jakarta,” kata Ketum SRMI Wahida Baharuddin kepada wartawan, Selasa (19/4).
“Sepanjang 2015 saja, Ahok begitu represif dan melululantahkan beberapa titik di Jakarta, dan telah mengorbankan tak kurang dari 3.145 keluarga dan 6.283 unit usaha,” lanjutnya.
“Rakyat memang tidak pintar, tapi kita tidak bodoh. Penggusuran dan reklamasi sebenarnya untuk kepentingan siapa?,” cetus Wahida.
Dalam keterangannya kepada Aktual.com kemarin, Wahida mengatakan pihaknya menolak segala bentuk penggusuran atas nama pembangunan di DKI Jakarta. Apalagi dalam penggusuran Pemprop DKI melibatkan aparat keamanan.
“Pemprov DKI kelihatan tak peduli kepada rakyatnya yang bakalan kehilangan lahan usaha yang menjadi satu-satunya cara bertahan hidup bagi rakyat miskin. Berapa ribu pemukiman rakyat lagi yang bakal menjadi Korban penggusuran oleh Pemprov DKI Jakarta?,” kata Wahida.
Selama ini penggusuran demi penggusuran yang dilakukan Pemprov DKI sering sekali dilakukan dengan berbagai alasan. Bahkan penggusuran yang terjadi selalu memakai kekuatan aparat keamanan, tak jarang rakyat berhadap-hadapan dengan ribuan aparat keamanan.
SRMI menolak pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP3K) yang menjadi ‘penguat’ atas izin pelaksanaan reklamasi yang telah dikeluarkan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Artikel ini ditulis oleh: