Aceh, Aktual.com – Sebanyak 29 unit rumah nelayan di Kecamatan Bakongan, Kabupaten Aceh Selatan ludes terbakar pada Senin (9/1) dini hari. Beruntung atas peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa.

Kapolsek Bakongan Ipda Bima Nugraha mengatakan, korban umumnya tidak sempat menyelamatkan harta bendanya yang terjadi secara tiba-tiba pada pukul 02.30 WIB.

“Saat terjadi musibah, warga sedang terlelap tidur. Setelah mengetahui telah terjadi kebakaran warga langsung keluar rumah menyelamatkan diri. Karena lokasi desa tersebut persis berada di pesisir pantai, saat itu warga korban langsung berhamburan keluar rumah ke pinggir laut,” kata dia dihubungi dari Tapaktuan.

Rumah yang ludes terbakar rata dengan tanah tersebut berkonstruksi semi permanen dua lantai seperti bentuk rumah toko yang berdiri berderetan. Rata-rata rumah tersebut lantai dasarnya terbuat dari beton (permanen) dan lantai duanya masih terbuat dari papan dengan ditutupi atap dari seng.

Kobaran api yang sangat cepat membesar baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 05.00 WIB setelah kobaran api selama kurang lebih 2,5 jam menghanguskan seluruh isi bangunan rata dengan tanah.

Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini namun kerugian materil yang dialami warga berdasarkan hasil perkiraan sementara mencapai Rp3 miliar lebih, karena seluruh isi bangunan yang berdiri berdampingan itu rata dengan tanah hangus terbakar.

Menurut Bima Nugraha, konstruksi rumah yang terbuat dari papan membuat kobaran api yang membumbung tinggi sangat cepat menjalar ke bangunan lainnya, sehingga dengan seketika menghanguskan 29 unit rumah yang berdiri berderetan.

“Warga pada umumnya tidak sempat menyelamatkan barang-barang harta bendanya karena kobaran api sangat cepat membesar dan langsung menjalar ke bangunan yang lainnya. Warga menyelamatkan diri keluar rumah hanya tinggal pakaian di badannya saja,” ujarnya.

Perkampungan penduduk yang berlokasi di pinggir pantai Kecamatan Bakongan tersebut, lanjut Bima Nugraha, mayoritas masyarakatnya bekerja sebagai nelayan, sehingga dampak dari kebakaran itu, juga turut serta menghanguskan seluruh peralatan para nelayan yang berada di rumah mereka.

“Perkiraan sementara kerugian materil yang dialamai korban kebakaran ditaksir mencapai Rp3 miliar lebih. Karena barang-barang yang ludes terbakar itu juga banyak peralatan nelayan seperti mesin boat, jaring dan kail serta sejumlah alat tangkap lainnya.”

Terkait jumlah warga yang menjadi korban kebakaran tersebut, Kapolsek Bima Nugraha mengaku belum menerima data yang pasti karena dari 29 unit rumah yang ludes terbakar tersebut dalam satu rumah ada yang ditempati oleh dua kepala keluarga atau lebih.

Demikian juga terkait dugaan sumber api, dia menyatakan, sejauh ini belum mengetahuinya secara pasti dan terkait hal itu masih dalam proses penyelidikan polisi.

“Untuk sumber api apakah berasal dari arus pendek listrik atau dari mana sejauh ini belum diketahui, memang awal mula berasal api itu disebut-sebut dari sebuah rumah warga, namun kita belum dapat memastikannya karena kejadian itu dinihari disaat warga sedang terlelap tidur. Untuk mendapatkan kepastian yang jelas, pihak kepolisian akan melakukan proses penyelidikan lebih lanjut.”

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu