Padang, Aktual.com – Komisi Penanggulangan AIDS Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) mencatat sebanyak 291 warga kota terinfeksi HIV selama tahun 2016. Jumlah itu mengalami peningkatan dari tahun 2015 sebanyak 221 orang.

“Data tersebut adalah yang diketahui dan diluar data penderita yang melapor ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang,” kata Sekretaris KPA Padang dr Zubir Yunis di Padang, Senin (9/1).

Berbicara dalam sosialisasi penanggulangan informasi tentang HIV dan AIDS, Zubir menyatakan hasil survei yang dilakukan penyebab tertinggi seseorang terinfeksi HIV di Padang terjadi lewat hubungan seks sesama jenis.

“Hampir sebagian besar dari mereka yang terinfeksi adalah penyuka sesama jenis terutama lelaki,” katanya.

Meski di Padang tidak ada lokalisasi, namun berdasarkan survei terdapat 333 titik yang diidentifikasi sebagai lokasi yang rawan terjadinya penularan AIDS seperti kafe dan tempat berisiko lainnya.

“Yang bisa dilakukan adalah melakukan pendekatan persuasif dan sosialisasi di lokasi yang diidentifikasi sebagai hotspot penularan HIV,” kata dia.

“Kalau yang bertugas memberantas adalah satpol PP, tugas kami memberikan pendekatan sosialisasi agar pemahaman publik meningkat terhadap risiko penularan HIV,” lanjut Zubir.

Disebutkan, dari 291 yang terinfeksi pada 2016 empat diantaranya sudah meninggal dunia dan pada 2015 dari 2.211 yang terinfeksi tujuh sudah meninggal. Dari 291 kasus HIV tersebut sebanyak 53 sudah menjadi AIDS, pada 2015 dari 221 penderita HIV 86 sudah terinfeksi AIDS.

Pengurus Komisi Penanggulangan AIDS Padang Tria Meidhiky menambahkan penderita HIV dan AIDS harus dirangkul bukan ditolak kehadirannya. Orientasi dan perilaku seksual seseorang juga perlu menjadi perhatian untuk mencegah terjadinya penularan.

“Misalnya ada pria yang orientasi seksualnya normal, namun bisa jadi pada suatu ketika berubah menjadi penyuka sesama jenis karena faktor istri yang dinilai sudah tidak memberikan kepuasan,” ucapnya. (Antara)

Artikel ini ditulis oleh: