Jakarta, Aktual.co — Sebanyak tiga jenazah korban pesawat AirAsia QZ8501 berhasil teridentifikasi oleh Tim “Disaster Victim Identification” (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jawa Timur, Minggu (4/1).
“Ketiganya masing-masing dua warga Surabaya dan satu lainnya warga Klaten, Jawa Tengah,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf kepada wartawan di Crisis Centre Polda Jatim, Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Kapolda Jatim didampingi Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan jenazah ke keluarganya masing-masing untuk selanjutnya disemayamkan.
Ketiga jenazah masing-masing pramugara pesawat, Wismoyo Ari Prambudi (24) asal Klaten, J Stephie Gunawan (10) asal Surabaya dan Juanita Limantara (30).
Kepala Pusat Dokkes Mabes Polri Brigjen Pol Arthur Tampi menjelaskan, jenazah Wismoyo Ari Prambudi berlabel B018, berdasarkan identifikasi primer gigi dan sidik jari, dipastikan identik antara “post mortem” dan “ante mortem” “Kemudian, data sekunder tinggi badan 170-175 centimeter. Tidak terbantahkan sebagai Wismoyo Ari Prambudi,” katanya.
Jenazah kedua dengan label B015 diidentifikasi berdasarkan metode sidik jari, data sekunder berusia 10 tahun, CCTV dari bandara ketika “boarding” menggunakan baju sweater lengan panjang merah muda, celana panjang jeans biru, kaos bergambar “Minny Mouse” “Sesuai data-data maka tidak terbantahkan sebagai jenazah J Stephie Gunawan,” kata perwira tinggi dengan pangkat satu bintang di pundak tersebut.
Sedangkan jenazah ketiga dengan label B016, diketahui dari sidik jari dan gigi identik “ante mortem” dan “post mortem”, data sekunder usia 30 tahun, bernama Juanita Limantara, asal Surabaya.
Dengan teridentifikasinya ketiga jenazah maka dari 162 penumpang AirAsia rute Surabaya-Singapura tersebut, total sudah sembilan jenazah diketahui identitas dan sudah dikembalikan ke keluarganya.
Jenazah pertama yakni Hayati Lutfiah Hamid, kemudian Grayson Herbert Linaksita, Kevin Alexander Soetjipto, Khairunnisa Haidar Fauzi, Hendra Gunawan Sawal, Themeiji Tejakusuma, Wismoyo Ari Prambudi, J Stephanie Gunawan serta Juanita Limantara.
“Masih ada 21 jenazah lagi yang masih diidentifikasi. Tim DVI juga sedang melakukan ‘post mortem’ terhadap 12 jenazah,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby