Wakil Direktur Penerangan Ahmed Mohammed mengatakan, dua akademisi universitas dan setidaknya satu orang supir termasuk di antara lima orang yang tewas. Empat anggota staf lagi dari universitas tersebut masih hilang, katanya.

“Enam belas anggota Satuan Tugas Sipil Bersama atau CJTF juga tewas,” kata Bunu Bakar, sekretaris kelompok masyarakat.

Menteri perminyakan Nigeria mengatakan bahwa dia sedang menunggu keputusan resmi dari pihak militer mengenai penculikan tersebut dan upaya penyelamatan para korban, termasuk staf NNPC. Dia tidak bersedia memberi tanggapan terkait jumlah korban tewas.

Juru bicara militer tidak menjawab telepon dan membalas pesan singkat yang memintannya untuk memberikan tanggapan. Nigeria bagian timur laut telah didera serangan selama delapan tahun belakangan, oleh sebuah kelompok pemberontak yang telah menewaskan setidaknya 20.000 orang dan memaksa sekitar 2,7 juta orang meninggalkan rumah mereka.

NNPC mengontrak staf dari universitas, untuk melakukan lebih banyak survei daripada tahun sebelumnya, guna mencari cadangan minyak di daerah Danau Chad Basin. Hal tersebut bertujuan untuk mengurangi ketergantungan negara pada hub energi Delta Niger, yang tahun lalu dilanda serangan militan.

Pemerintah dan militer Nigeria berulang kali mengatakan Boko Haram berada di ambang kekalahan. Pada Desember, Presiden Muhammadu Buhari mengatakan kubu terakhir kelompok tersebut, sebuah daerah kantong di hutan Sambisa, telah jatuh.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu