Surabaya, Aktual.com – Sebanyak 31 calon haji dari Kabupaten Magetan dan Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, tertunda berangkat bersama rombongan kelompok terbang (kloter) pertama yang dilepas Gubernur Jatim Soekarwo di pelataran Asrama Haji Embarkasi Surabaya, Jumat (21/8).
“Karena surat (visa) saya belum jadi, saya terpaksa harus terpisah dari istri. Ya, saya harus sabar, karena istri sudah berangkat, saya tertunda berangkatnya,” kata warga Magetan, Sadino, ketika ditemui di Masjid Al-Mabrur, Kompleks Asrama Haji Sukolilo, Surabaya.
Didampingi dua calhaj Magetan lainnya untuk menyaksikan keberangkatan 319 calhaj kloter pertama dari dalam masjid itu, Sadino justru sempat menanyakan kepastian keberangkatannya kepada wartawan.
“Pasti (berangkat), pak, cuma nunggu surat,” ujar seorang wartawan menjawab Sadino yang terlihat memakai tongkat itu, sedangkan dua calhaj Magetan lainnya langsung buru-buru kembali ke asrama ketika hendak ditanya wartawan.
Hal itu diakui Kepala Kanwil Kemenag Jatim Drs Mahfudh Shodar MAg. Ia menyatakan kloter pertama dari Magetan dan Surabaya seharusnya memang berjumlah 450 orang, yakni 445 calon haji dan lima orang petugas haji.
“Tapi, hanya 419 calhaj dan petugas yang dilepas Gubernur Jatim Soekarwo ke Tanah Suci, karena ada 31 calhaj yang memang belum selesai urusan visa-nya, sehingga tertunda,” katanya saat mendampingi Gubernur Jatim Soekarwo melepas keberangkatan Calhaj Jatim kloter pertama.
Namun, katanya, hal itu bukan berarti batal, karena mereka pasti berangkat jika visa untuk mereka sudah dikeluarkan Kedubes Arab Saudi di Jakarta, namun mereka tertunda keberangkatannya hingga visa mereka selesai.
“Kalau visa mereka selesai saat kloter kedua akan berangkat, ya mereka kita masukkan kloter kedua. Kalau visa selesai saat kloter ketiga akan berangkat, ya mereka langsung ikut keberangkatan kloter itu. Begitu-lah seterusnya, jadi pasti berangkat, karena visa juga pasti selesai semuanya,” katanya.
Masalah Komunikasi Dalam pelepasan Calhaj Jatim kloter pertama itu tampak hadir 12 anggota Komisi VIII DPR RI yang dipimpin Prof Dr Hamka Haq. “Soal visa itu, saya kira ke depan perlu ada peningkatan komunikasi dengan Kedubes Saudi Arabia,” kata politisi PDIP itu.
Menurut dia, tertundanya sejumlah calhaj akibat visa yang belum selesai itu bukanlah kelalaian, karena memang bukan batal, melainkan penundaan penerbangan.
“Solusinya juga bukan ada pada kita, karena paspor tidak ada masalah, tapi komunikasi dengan pemerintah Saudi Arabia perlu ditingkatkan,” katanya.
Tentang apa yang perlu dikomunikasikan, ia menduga data-data yang diserahkan kepada Kedubes Saudi Arabia untuk mendapatkan visa itu selalu selesai semuanya.
“Tapi, pihak Saudi tidak mengerjakan sesuai urutan pemberangkatan, tapi digarap begitu saja, karena itu perlu ada komunikasi tentang dampak dari pengerjaan visa yang tidak melihat urutan pemberangkatan itu,” katanya.
Secara keseluruhan, Embarkasi Surabaya memberangkatkan 28.356 calon haji yang ditambah 320 orang petugas haji yang mendampingi setiap kloter. Ke-28.356 calon haji itu meliputi 27.323 calon haji Jatim, 512 calon haji Bali, dan 521 calon haji NTT.
Hingga Rabu (19/8) sore atau sehari (H-1) menjelang kedatangan kelompok terbang (kloter) pertama ke Asrama Haji Embarkasi Surabaya (20/8) tercatat 20.416 calon haji yang sudah selesai visa-nya. Artinya, 6.907 calon haji yang belum ada visa-nya.
Artikel ini ditulis oleh: