Surabaya, Aktual.com – Kabar beredarnya daging kerbau impor asal India, dibantah oleh pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Sebab dari hasil inspeksi di beberapa pasar di beberapa kab/kota yang dilakukan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, tidak ditemukan daging kerbau baik di pasar tradisional ataupun swalayan.
“Kami belum temukan itu. Tapi, kami akan terus pantau. Bahkan, kemarin kami sidak di Madiun, juga tak menemukan,” kata kepala Disperindag Jatim Ardi Prasetyawan di surabaya, Rabu(19/10).
Dijelaskannya, sesuai dengan SK Gubernur, Jawa Timur menolak impor daging kerbau karena stok sapi dinilai mencukupi kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, dia berharap agar masyarakat melaporkan jika ada temuan mengenai daging kerbau, atau tidak layak konsumsi beredar di pasar.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Pedagang Sapi dan Daging Segar (PPSDS) Jatim, Muthowif mengaku juga mendengar kabar adanya daging kerbau yang masuk hingga menyebabkan omset pedagang daging mulai menurun.
”Kabar yang saya terima memang sudah beredar sejak lama. Bahkan di Madiun sudah beredar di beberapa pasar tradisional, mereka mengaku mengambil dari Surabaya,” katanya.
Munthowif mengaku heran beredarnya daging kerbau tersebut. Sebab, Pemprov Jawa Timur telah mengklaim surplus daging. Seharusnya, lanjutnya, jika dalam kondisi surplus, tidak perlu ada daging yang masuk di Jatim.
Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa anggota komisi B DPRD Jatim, Chusainudin, menjelaskan jika dirinya mendukung adanya impor daging kerbau. Karena hal itu bisa menstabilkan harga daging sapi yang saat ini masih di atas 100 ribu per kilogram.
“Saya setuju dengan kebijakan itu. Dan rencanannya memang akan seperti itu,” katanya pekan lalu.
Dikatakannya, impor daging sapi tidak akan berpengaruh pada peternak sapi. Yang dikhawatirkan adalah ketika akan melakukan impor daging sapi dari Australia yang bisa berdampak pada peternak daerah.
(Ahmad Budiawan)
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan