Jakarta, Aktual.com — Sekitar 350 jiwa korban banjir di Gunong Puloe, Kecamatan Arongan Lambalek, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh menderita gatal-gatal akibat genangan air banjir belum surut dari pemukiman.

“Saat kami antarkan logistik, korban banjir menyampaikan agar pemerintah turun melakukan pemeriksaan kesehatan karena sudah delapan hari mereka terendam banjir, sudah gatal-gatal, kami saja dua jam di sana gatal-gatal,” katan Ketua Umum HMI Cabang Meulaboh Said Mustafa di Meulaboh, Jumat (18/12).

Rombongan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Meulaboh bersama TNI-AD Kodim 0105 Aceh Barat, Jumat siang mengantarkan logistik kepada masyarakat korban banjir yang belum mendapat penangganan pasca banjir di kawasan itu.

Didampinggi rekannya Usman yang turun bersama rombongan ke lokasi tersebut melihat langsung aktivitas masyarakat korban banjir yang krisis air bersih, untuk mendapatkan air minum masyarakat harus menempuh perjalanan kaki hampir 1 kilometer menuju perkampungan tetangga yang sudah bersih.

Selain itu korban banjir mengharapkan datangnya bantuan logistik dari pemerintah, terutama sekali ada dapat disalurkan selimut, kelambu dan pakaian bekas yang mungkin masih bisa digunakan sebagai pakaian pengganti sementara.

Kata dia, meskipun banjir di 12 kecamatan Aceh Barat dinyatakan sudah surut, akan tetapi masyarakat di kawasan itu masih terendam rumahnya serta perabotan rumah tangga, sementara logistik yang datang sangat terbatas.

“Selama banjir dari 115 kepala keluarga baru mendapatkan setengah kilogram beras dan satu bungkus mie instan. Kami tidak tahu juga apakah ada mis komunikasi pemerintah terhadap warga disini atau bagaimana,” ujar dia.

Usman menyebutkan, HMI berencana akan menemui Bupati Aceh Barat H T Alaidinsyah untuk beraudiensi melaporkan kondisi tersebut, kemudian meminta langsung Dinas Kesehatan (Dinkes) memfasilitasi pengobatan geratis atau pemeriksaan kesehatan di kawasan tersebut.

Sementara itu Kepala Bidang Sosial pada Dinas Sosial dan Transmigrasi (Dinsosnaketrans) Aceh Barat Jhon Aswir yang dikonfirmasi menyampaikan, bahwa persoalan pembagian logistik telah diserahkan kepada pihak kecamatan dan aparatur desa.

“Itu semua dikerjaan oleh Camat kemudian Guchik (kades), kita sudah salurkan bantuan sesuai per jiwa, untuk satu jiwa itu empat ons beras, kemudian mie instan juga demikian sesuai pendataan, semua sudah habis disalurkan,” kata dia.

Jhon Aswir menjelaskan, bantuan untuk proses penangganan pasca banjir sudah selesai dilakukan, sementara logistik dan bermacam bantuan yang diserahkan oleh Gubernur Aceh pada Kamis (17/12) siang dijadikan sebagai stok nasional logistik mengantisipasi bencana alam susulan.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu