Jakarta, Aktual.com – Departemen Kesehatan Australia, Jumat, mengungkapkan bahwa 44 orang terpapar Zika sepanjang 2016 dan sebagian besar dari mereka membawa pulang virus itu setelah melakukan perjalanan ke beberapa negara, termasuk Singapura.

“Untuk perempuan hamil atau berencana hamil, kami sarankan menunda rencana perjalanan atau menunda kehamilan,” kata juru bicara Departemen Kesehatan Australia seperti dikutip “The Guardian” pada Sabtu (3/9).

Di antara yang dinyatakan terpapar Zika, satu di antaranya adalah perempuan hamil.

Pada Februari, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyebut virus Zika, yang berpeluang menyebabkan kelainan kelahiran berupa ukuran kepala lebih kecil daripada bayi normal (mikrosefali), menjadi ketakutan sedunia.

Perebakan Zika di Brasil dikaitkan dengan kondisi kepala kecil sekitar 3.000 bayi yang baru dilahirkan. Mereka juga diduga akan mengalami gangguan pertumbuhan.

Menurut Raina MacIntyre, Kepala Jurusan Kesehatan Publik Universitas New South Wales di Sydney, virus Zika pernah merebak di beberapa negara Asia pada tahun 1951, termasuk Indonesia, Thailand, India, Malaysia, Vietnam, dan Pakistan.

Sementara itu, laman resmi WHO menjelaskan penyebaran virus Zika biasanya diiringi dengan melonjaknya kasus microcephaly dan sindrom Guillain-Barr. Pertama kali ditemukan di monyet di Uganda pada tahun 1947, Zika pertama kali dijumpai diderita manusia tahun 1952.

Perebakan Zika dengan skala besar pertama kali tercatat pada 2007 di Pulau Yap.

Artikel ini ditulis oleh:

Nebby