‘5 Kesepakatan Antara GNPF MUI dan Polri Jelang Aksi Bela Islam III’

Jakarta, Aktual.com – Setelah menggelar dialog yang difasilitasi oleh lembaga Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan para ulama seperti Ustadz Aa Gymnastiar, tercapai 5 kesepakatan antara Kapolri Jenderal Tito Karnavian dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI). Dalam konferensi pers yang digelar digedung MUI, Jakarta Pusat, Senin,(28/12) Ketua Pembina GNPF MUI,
Habib Muhammad Rizieq Shihab membacakan 5 Kesepakatan tersebut terkait rencana Aksi Bela Islam III yang akan digelar pada 2 Desember 2016.

Berikut 5 Kesepakatan antara GNPF MUI dan Polri:

1. GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III tetap akan digelar pada hari Jumat 2 Desember 2016 dalam bentuk aksi unjuk rasa yang super damai, aksi ibadah gelar sajadah dengan tetap mengusung penuntutan aksi agar tersangka penista agama segera ditahan.

2. GNPF MUI dan Polri sepakat bahwa Aksi Bela Islam III akan digelar dzikir dan doa untuk keselamatan negeri dimulai dari pukul 08.00.wib sampai dengan pelaksanaan shalat jumat di Monas. Serta akan diisi sejumlah taushiah dari para ulama dan umara.

3. GNPF MUI sepakat dengan Polri usai sholat Jumat para pimpinan GNPF untuk menyapa, menyalami para peserta yang akan kembali ke daerah masing-masing. Yang waktunya sudah ditentukan, yakni seusai pelaksanaan ibadah shalat.

4. GNPF MUI sepakat dengan Polri perlunya dibentuk Tim Terpadu untuk pelaksanaan kegiatan Aksi Bela Islam III.

5. Jika ada gerakan diluar dari kesepakatan ini, maka itu bukan bagian dari Aksi Bela Islam III dan GNPF MUI, menyatakan tidak bertanggungjawab dan menyerahkan pada pihak Polri untuk mengatasi dan menanganinya. Juga, tidak ada lagi himbauan-himbauan atau larangan pada masyarakat untuk ikut aksi 212, termasuk tidak boleh juga ada himbauan kepada PO Bus untuk tidak boleh mengangkut peserta aksi.

Berikut cuplikannya:

Laporan: Chienk