Karangasem, Aktual.com – Gubernur Bali, Made Mangku Pastika menjelaskan jika terdapat sekitar 50 ribu warga yang berada pada zona merah atau radius enam kilometer dari puncak kawah Gunung Agung.
“Kalau dari hitungan kasar, di radius 6 kilometer ini ada 50an ribu jiwa. Cukup banyak itu. Kalau itu semua harus mengungsi, di mana tempatnya,” kata Pastika di Pura Besakih, Karangasem, Kamis (21/9).
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) se-Bali untuk bersiap terkait hal tersebut. “Dan semua sudah siap. Kita sudah siap tenda dan logistik. Logistik sepeti makanan, tempat tidur, tenda kita sudah siap,” kata dia.
Pada kesempatan itu, Pastika mengimbau warga tak perlu panik menghadapi situasi tersebut. Apabila terjadi kepanikan, Pastika percaya warga akan dengan mudah termakan oleh berita yang tak jelas sumbernya. “Misalnya kalau di Bali itu jangan buru-buru pukul kulkul bulus (kentongan sebagai tanda bahaya yang terletak di masing-masing banjar). Kalau belum jelas betul, jangan dipukul. Desa-desa harus pegang teguh ini. Siapa yang berhak, berwenang mukul kulkul dan siapa yang memerintahkan dia untuk mukul kulkul. Itu sangat penting karena di Bali ini kulkul itu pengaruhnya sangat besar sekali,” ujarnya.
Selanjutnya, Pastika telah memerintahkan untuk mengungsikan kelompok rentan seperti lansia, orang sakit, balita, ibu hamil dan orang dengan gangguan jiwa.
“Dari kemarin sudah dilakukan. Beberapa orang dengan sakit jiwa sudah dibawa ke RSJ Bangli, diungsikan sekaligus dapat pengobatan. Mereka tidak boleh ada yang dipasung atau dikurung dalam satu rumah. Saya sudah perintahkan semaksimal mungkin ditampung di rumah sakit jiwa,” jelasnya.
Selanjutnya, Pastika juga meminta agar warga tak tergesa-gesa menjual hewan ternak mereka, apalagi dengan harga murah. Sebab, Pastika mengaku telah memerintahkan dipersiapkan penitipan ternak warga.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby