50 Tahun Beroperasi, “Freeport Rusak Aset Leluhur”
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Ketua Lembaga Adat Suku Amungme (LEMASA) Odizeus Beanal (kiri) bersama Komisioner Komnas Ham Nur Kholis (kanan) saat memberikan keterangan persnya di kantor Komnas Ham, Jakarta, Jumat (3/3/2017). Dalam jumpa persnya masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir
Masyarakat adat suku Amungme menilai keberadaan Freeport selama 50 tahun telah merusak aset leluhur mereka. Mereka yang menjadi korban dari kerusakan tersebut merupakan pemilik gunung yang dieksploitasi PT Freeport. AKTUAL/Munzir