Padang, Aktual.com – Sebanyak 6.581 orang calon mahasiswa mengikuti Ujian Masuk Bersama (UMB) Mandiri untuk Panitia Lokal 15 Padang, Sumatera Barat, di Universitas Andalas (Unand), Minggu (24/4).
“Ujian penerimaan ini menjadi yang ketiga tahun ini di Unand, setelah SNMPTN dan SBMPTN juga dilaksanakan serentak di 13 perguruan tinggi seluruh Indonesia,” kata Rektor Unand Prof Tafsil Husni.
Dia menyebutkan pada UMB ini menggunakan sistem yang digunakan dalam Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan panitia yang hampir sama serta terpusat kepada Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti).
Khusus Unand atau panlok 15 ujian dilaksanakan di gedung Politeknik Negeri Padang, Kampus Unand Limau Manis dan Gedung Unand Jati, atau sekitar 395 lokal.
“Semuanya sama dengan SBMPTN yang berbeda hanya pembayarannya,” tambahnya.
Mulai dari kelompok ujian yang terdiri atas Saintek, Soshum dan Campuran, kemudian pengawas yang diberi pelatihan sama seperti SBMPTN hingga sistem seleksinya.
Akan tetapi pada pembayaran akan ada pada level Uang Kuliah Tunggal tertinggi bergantung fakultas masing-masing.
Kemudian secara jumlah prodi yang ikut mengambil mahasiswa sebanyak 51 dengan tiga kampus yakni Padang, Dharmasraya, dan Payakumbuh.
“Secara keseluruhan ujian kali ini berjalan lancar namun bila ada masalah akan diberitahukan selanjutnya,” kata Tafdil Kepala Humas Unand Eriyanty menambahkan bahwa dalam ujian kali ini Unand mengambil mahasiswa sebanyak 25 persen dari keseluruhan mahasiswa, bila dikalkulasikan sebanyak 1250 orang lebih.
UMB ini juga diikuti oleh satu peserta penyandang disabilitas, yang sistem ujiannya disamakan seperti SBMPTN dengan tiga pengawas.
Adapun pengumuman ujian SBMPTN ini akan disebutkan pada 31 Juli 2016 lewat pmb.unand.ac.id serta situs Unand.ac.id “secara hasil seleksi diserahkan pada panitia pusat, kami jamin tidak ada kecurangan,” ujarnya.
Sementara itu salah satu mahasiswa Pascasarjana Unand, Agung, berharap penerimaan mahasiswa baru Unand dalam tiga tahap untuk S1 dan dua tahap S2 dapat mendukung peningkatan kualitas Unand.
Minimal, katanya sumber daya yang masuk memiliki jenjang kompetensi tinggi sehingga memiliki potensi mengembangkan kampus lebih maju.
Artikel ini ditulis oleh: