Jakarta, Aktual.co — Peneliti Pusat Penelitian Ekonomi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Maxensius Tri Sambodo mengungkapkan bahwa masih ada jutaan penduduk Indonesia yang memasak dengan bahan baku kayu bakar. Padahal, sumber daya energi Indonesia sangat berlimpah.

“60 juta penduduk Indonesia ga punya listrik, itu sebanyak penduduk Kamboja. Itu bicara listrik. Belum lagi yang tidak punya akses memasak dan 105 juta orang masih masak pakai kayu bakar,” kata Maxensius di Media Center Kantor LIPI, Jakarta, Jumat (5/6).

Padahal, lanjutnya, Indonesia merupakan negara yang cukup positif keterlibatannya pada pasar minyak, terutama bagi Singapura yang menjadi operator energi di kawasan Asia. Tingkat permintaan minyak Indonesia terbilang tidak kecil, jika dibandingkan Cina dan India, permintaan energi Indonesia sangat besar.

“Misalkan data produksi energi primer dari minyak, batu bara, gas. Indonesia kuasai 65 persen se-ASEAN. Konsumsi di asean 44 persen,” tambahnya.

Ia juga menilai bahwa serangkaian kebijakan yang dikeluarkan Pemrlerintahan Presiden Joko Widodo selama enam bulan terakhir di sektor energi masih belum mampu menjawab seluruh permasalahan energi nasional.

“Saat ini, tantangan terbesar sektor energi nasional adalah tertinggalnya kondisi infrastruktur energi,” terang dia.

Ia menjelaskan, meski dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 dan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2015, pemerintah telah menetapkan target-target di bidang energi. Seperti menerapkan one stop service untuk perijinan investasi dan membangun tata kelola perusahaan yang baik serta membubarkan Petral yang bertanggungjawab terhadap pengadaan minyak dalam negeri.

Namun, Maxensius menganggap, kebijakan tersebut tidak serta merta menjawab semua permasalahan yang tengah dihadapi Indonesia di sektor energi.

“Kita harus melihat bagaimana pihak-pihak yang berada dalam pusaran pengambilan kebijakan energi, mamoukah mereka menjadi akselerator bagi terciptanya tata kelola energi yang memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat,” tutupnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka