Jakarta, Aktual.com — Lebih dari 500 petugas pertolongan dan 700 lebih alat berat ekskavator dan buldozer masih melakukan pencarian terhadap korban longsor di wilayah Shenzhen, Tiongkok Selatan yang terjadi, Minggu (20/12) lalu.

Jumlah korban yang belum ditemukan sebanyak 75 orang setelah, tim penyelamat mengangkat salah satu korban pada Rabu (23/12).

Wakil Sekretaris Pemerintah Kota Praja Zhu Tingfeng menyebutkan, pihaknya sudah menghubungi seluruh keluarga korban longsor di taman industri Shenzhen itu.

Tanah longsor itu telah membuat 4.600 pekerja berhenti bekerja, karena sebanyak 90 pabrik dan bengkel serta 34 pabrik rusak akibat terjangan tanah longsor tersebut.

Salah satu korban selamat, Tian Zeming pada Kamis (24/12) kemarin sudah bertemu dengan ayahnya. Dia ditemukan setelah 60 jam terkubur dibawah rerutuhan dimana dia bekerja. Saat ini kondisinya mulai stabil.

“Saya mau menyampaikan terima kasih kepada petugas pertolongan,” kata ayah Tian, sebagaimana dikutip Xinhua, Jumat (25/12) pagi.

Tian datang dari Shenzhen sekitar dua bulan lalu. Dia bekerja di satu pabrik di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur, bersama adik dan ibunya. Setelah tanah longsor, seorang kerabatnya melihat nama Tian di daftar orang yang hilang.

“Saya khawatir ketika saya tahu putra saya termasuk di antara orang yang hilang. Saya menelepon dia tapi tak bisa tersambung,” kata ayah Tian.

Tian, yang terjebak di satu bangunan yang ambruk, bertahan hidup dengan mengkonsumsi makanan ringan yang tercecer dan setengah botol air. Pada Ahad (20/12), gundukan limbah bangunan ambruk di Taman Industri Hengtaiyu di Kabupaten Guangming Baru, sehingga menimbun satu daerah seluas 380.000 meter persegi dan mengubur atau merusak 33 bangunan.

Satu bagian pipa saluran utama gas yang berdekatan jebol, sehingga pasokan gas terputus buat Hong Kong yang bertetangga.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu