Jakarta, Aktual.com — Pernyataan Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui rilis yang dikeluarkan pada Senin (28/12) bahwa 75,3 persen penduduk Indonesia mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), dipertanyakan banyak pihak.

Anggota Dewan Energi Nasiona (DEN) Rinaldy Dalimi, mencurigai tingkat validitas data tersebut. Dia meminta BATAN untuk menyampaikan informasi yang benar kepada pengambil kebijakan.

“Info yang miss ini seharusnya tidak dilakuan agar pengambil kebijakan dapat memutuskan dengan benar. Saya menyerukan kepada BATAN, mari memberi info yang benar agar pengambil kebijakan dapat mengambil keputusan dengan benar,” katanya saat menjadi pembicara dialog Energi di Hall Dewan Pers, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).

Selain itu dia menyayangkan pihak BATAN yang tidak bisa menghadiri dialog tersebut, sehingga menghambatnya untuk melakukan konfirmasi validitas dan metodologi data yang dirilis oleh BATAN.

“BATAN hanya menyampaikan info yang baik-baik saja, kita pertanyakan kebenaran data yang disampaikan merek,” tutur Rinaldy Dalimi.

Seperti diketahui sebelumnya, BATAN merilis hasil jajak pendapat secara nasional menunjukkan tiga perempat penduduk Indonesia mendukung pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Jajak pendapat ini melibatkan 4.000 responden yang tersebar di 34 provinsi.

Dari hasil survei menunjukkan pertumbuhan angka sejak 5 tahun terakhir. Dimana pada tahun 2011 tercatat 49,5 persen dukungan, 52,9 persen pada 2012, 64,1 persen pada 2013, 72 persen pada 2014 dan 75,3 persen pada tahun 2015.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Arbie Marwan